Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Tak Bisa Tidur Memikirkan Laut China Selatan

Kompas.com - 19/01/2023, 14:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DAVOS, KOMPAS.com - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Rabu (18/1/2023) mengaku tak bisa tidur memikirkan Laut China Selatan yang disengketakan.

Namun, Filipina tetap berkomitmen menjaga perdamaian meskipun ada klaim teritorial dari Beijing.

Saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Marcos mengatakan bahwa negaranya bertindak sebagai pengamat setiap kali ketegangan meningkat setelah kapal perang China atau AS melintasi perairan tersebut.

Baca juga: AS Tegaskan Bela Filipina di Laut China Selatan

"Jika ada yang tidak beres di sini, kami akan menderita," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

"(Situasi ini) membuat Anda terjaga di malam hari, membuat Anda terjaga di siang hari, membuat Anda terjaga hampir sepanjang waktu," lanjut Marcos.

Ia membahas masalah ini dengan Presiden China Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing pada awal Januari 2023.

"Ini sangat dinamis, terus berubah. Jadi Anda harus memperhatikannya untuk memastikan bahwa Anda setidaknya menyadari situasi saat ini, sehingga Anda dapat merespons."

China dan Filipina berselisih atas Laut China Selatan. Beijing mengeklaim kedaulatan atas hampir seluruh perairan tersebut, meskipun pengadilan internasional memutuskan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei juga saling mengeklaim bagian laut itu. Manila bulan lalu memerintahkan militernya menambah kehadiran setelah muncul laporan China mulai merebut kembali beberapa daratan kosong di sekitar Kepulauan Spratly.

Baca juga: Filipina Perintahkan Militer Perkuat Kehadiran, Pantau Aktivitas Beijing di Laut China Selatan

"Kami tidak memiliki klaim yang bertentangan dengan China. Apa yang terjadi adalah China membuat klaim di wilayah kami, dan itu... cara kami mendekati masalah tersebut," ujar Marcos.

Akan tetapi, dia berkata bahwa kebijakan Filipina adalah menegakkan komitmen untuk perdamaian.

China dan Filipina berjanji menyelesaikan ketidaksepakatan maritim soal Laut China Selatan melalui konsultasi persahabatan selama kunjungan Ferdinand Marcos Jr.

Baca juga: China Rebut Paksa Puing-puing Roket dari Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com