DAVOS, KOMPAS.com - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Rabu (18/1/2023) mengaku tak bisa tidur memikirkan Laut China Selatan yang disengketakan.
Namun, Filipina tetap berkomitmen menjaga perdamaian meskipun ada klaim teritorial dari Beijing.
Saat berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Marcos mengatakan bahwa negaranya bertindak sebagai pengamat setiap kali ketegangan meningkat setelah kapal perang China atau AS melintasi perairan tersebut.
Baca juga: AS Tegaskan Bela Filipina di Laut China Selatan
"Jika ada yang tidak beres di sini, kami akan menderita," katanya, dikutip dari kantor berita AFP.
"(Situasi ini) membuat Anda terjaga di malam hari, membuat Anda terjaga di siang hari, membuat Anda terjaga hampir sepanjang waktu," lanjut Marcos.
Ia membahas masalah ini dengan Presiden China Xi Jinping saat berkunjung ke Beijing pada awal Januari 2023.
"Ini sangat dinamis, terus berubah. Jadi Anda harus memperhatikannya untuk memastikan bahwa Anda setidaknya menyadari situasi saat ini, sehingga Anda dapat merespons."
China dan Filipina berselisih atas Laut China Selatan. Beijing mengeklaim kedaulatan atas hampir seluruh perairan tersebut, meskipun pengadilan internasional memutuskan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.
Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei juga saling mengeklaim bagian laut itu. Manila bulan lalu memerintahkan militernya menambah kehadiran setelah muncul laporan China mulai merebut kembali beberapa daratan kosong di sekitar Kepulauan Spratly.
Baca juga: Filipina Perintahkan Militer Perkuat Kehadiran, Pantau Aktivitas Beijing di Laut China Selatan
"Kami tidak memiliki klaim yang bertentangan dengan China. Apa yang terjadi adalah China membuat klaim di wilayah kami, dan itu... cara kami mendekati masalah tersebut," ujar Marcos.
Akan tetapi, dia berkata bahwa kebijakan Filipina adalah menegakkan komitmen untuk perdamaian.
China dan Filipina berjanji menyelesaikan ketidaksepakatan maritim soal Laut China Selatan melalui konsultasi persahabatan selama kunjungan Ferdinand Marcos Jr.
Baca juga: China Rebut Paksa Puing-puing Roket dari Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.