Tenaga medis dengan alat pelindung diri dan masker membantu mengangkut jenazah dari tandu ke kendaraan sebelum diterbangkan ke Kathmandu.
Tayangan televisi menunjukkan kerabat yang menangis menunggu jenazah orang yang mereka cintai di luar rumah sakit di Pokhara.
"Kami telah kehilangan begitu banyak nyawa yang berharga, dan ini terjadi berulang kali di Nepal. Ini kerugian yang tidak dapat dibayar," kata Ram Bahadur KC, paman kapten penerbangan Kamal KC.
Baca juga: Nepal Akan Kirim Perekam Data Yeti Airlines yang Jatuh ke Perancis
Tulsi Kandel, petugas medis di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tribhuvan di Kathmandu, mengatakan perlu waktu hingga seminggu untuk menyelesaikan otopsi jenazah korban kecelakaan pesawat Yeti Arilines jatuh di Nepal.
Pada Senin, tim pencari sendiri telah menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan.
Beruntung, kedua kotak hitam dalam kondisi baik.
Ini menjadi penemuan yang mungkin dapat membantu penyelidik menentukan penyebab kecelakaan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.