MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta para kepala industri pertahanan negara tersebut untuk meningkatkan peran mereka.
Hal tersebut dimaksudkan supaya tentara Rusia bisa dengan cepat mendapatkan persenjataan, peralatan, dan perangkat keras militer yang diperlukan untuk berperang di Ukraina.
Permintaan itu disampaikan Putin pada Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Gara-gara Sebut Konflik Ukraina Sebagai Perang, Putin Digugat Politikus Rusia
“Tugas utama terpenting dari kompleks industri militer kita adalah menyediakan semua yang dibutuhkan unit dan pasukan garis depan kita: senjata, peralatan, amunisi, dan peralatan dalam jumlah yang diperlukan dan kualitas yang tepat dalam jangka waktu sesingkat mungkin,” kata Putin.
“Penting juga untuk menyempurnakan dan secara signifikan meningkatkan karakteristik teknis senjata dan peralatan untuk pesawat tempur kami berdasarkan pengalaman tempur yang telah kami peroleh,” sambung Putin.
Putin berkata kepada para kepala industri pertahanan bahwa dia ingin mendengar usulan mereka tentang cara menyelesaikan masalah.
Dia juga menginginkan supaya para spesialis industri pertahanan bekerja sama secara langsung dengan pasukan di garis depan untuk menyempurnakan persenjataan dan perangkat keras.
Seorang pemimpin serikat pekerja di wilayah Ural mengatakan kepada TASS pekan lalu bahwa para pekerja perusahaan industri pertahanan di sana bekerja enam hari sepekan dengan jam kerja 12 jam.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Jumat mengunjungi pabrik senjata Kalashnikov di Izhevsk.
Shoigu mengatakan kepada direkturnya bahwa negara akan secara signifikan meningkatkan pesanan dari pabrik itu tahun depan.
Sebelumnya, Putin menyampaikan bahwa tentara Rusia harus belajar dari dan memperbaiki masalah yang dideritanya di Ukraina.
Dia juga berjanji untuk memberikan apa pun yang diperlukan, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Putin Kepeleset Lidah, Perdana Sebut Perang dalam Konflik Ukraina
Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Rusia berhasil menduduki sejumlah wilayah. Namun, Rusia perlahan kehilangan wilayah yang didudukinya tersebut.
Hingga saat ini, ketika perang menginjak bulan ke-10, Rusia total kehilangan separuh dari wilayah yang sebelumnya diduduki.
Putin juga mengakui bahwa kampanye mobilisasi massal untuk menambah sekitar 300.000 tentara tidak berjalan sesuai rencana.
Akan tetapi, Rusia tetap masih menguasai sebagian besar wilayah Ukraina.
Putin mengatakan bahwa Moskwa akan menang meskipun ada perlawanan sengit dari Ukraina. Kyiv juga menerima persenjataan senilai miliaran dollar AS dari Barat dan bantuan lainnya.
Baca juga: Tanggapan PBB Setelah Putin Nyatakan Semakin Cepat Konflik di Ukraina Berakhir Kian Baik
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.