Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Minta Industri Pertahanan Rusia Tingkatkan Peran dalam Perang Ukraina

Kompas.com - 24/12/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta para kepala industri pertahanan negara tersebut untuk meningkatkan peran mereka.

Hal tersebut dimaksudkan supaya tentara Rusia bisa dengan cepat mendapatkan persenjataan, peralatan, dan perangkat keras militer yang diperlukan untuk berperang di Ukraina.

Permintaan itu disampaikan Putin pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Gara-gara Sebut Konflik Ukraina Sebagai Perang, Putin Digugat Politikus Rusia

“Tugas utama terpenting dari kompleks industri militer kita adalah menyediakan semua yang dibutuhkan unit dan pasukan garis depan kita: senjata, peralatan, amunisi, dan peralatan dalam jumlah yang diperlukan dan kualitas yang tepat dalam jangka waktu sesingkat mungkin,” kata Putin.

“Penting juga untuk menyempurnakan dan secara signifikan meningkatkan karakteristik teknis senjata dan peralatan untuk pesawat tempur kami berdasarkan pengalaman tempur yang telah kami peroleh,” sambung Putin.

Putin berkata kepada para kepala industri pertahanan bahwa dia ingin mendengar usulan mereka tentang cara menyelesaikan masalah.

Dia juga menginginkan supaya para spesialis industri pertahanan bekerja sama secara langsung dengan pasukan di garis depan untuk menyempurnakan persenjataan dan perangkat keras.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-303 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Siap Akhiri Perang | Pertempuran Fokus di Bakhmut

Seorang pemimpin serikat pekerja di wilayah Ural mengatakan kepada TASS pekan lalu bahwa para pekerja perusahaan industri pertahanan di sana bekerja enam hari sepekan dengan jam kerja 12 jam.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Jumat mengunjungi pabrik senjata Kalashnikov di Izhevsk.

Shoigu mengatakan kepada direkturnya bahwa negara akan secara signifikan meningkatkan pesanan dari pabrik itu tahun depan.

Sebelumnya, Putin menyampaikan bahwa tentara Rusia harus belajar dari dan memperbaiki masalah yang dideritanya di Ukraina.

Dia juga berjanji untuk memberikan apa pun yang diperlukan, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Putin Kepeleset Lidah, Perdana Sebut Perang dalam Konflik Ukraina

Sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Rusia berhasil menduduki sejumlah wilayah. Namun, Rusia perlahan kehilangan wilayah yang didudukinya tersebut.

Hingga saat ini, ketika perang menginjak bulan ke-10, Rusia total kehilangan separuh dari wilayah yang sebelumnya diduduki.

Putin juga mengakui bahwa kampanye mobilisasi massal untuk menambah sekitar 300.000 tentara tidak berjalan sesuai rencana.

Akan tetapi, Rusia tetap masih menguasai sebagian besar wilayah Ukraina.

Putin mengatakan bahwa Moskwa akan menang meskipun ada perlawanan sengit dari Ukraina. Kyiv juga menerima persenjataan senilai miliaran dollar AS dari Barat dan bantuan lainnya.

Baca juga: Tanggapan PBB Setelah Putin Nyatakan Semakin Cepat Konflik di Ukraina Berakhir Kian Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Perang di Gaza, Hambat Pembangunan Manusia hingga 20 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com