MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya di depan publik memakai kata “perang” untuk menyebut konflik yang saat ini berkecamuk di Ukraina.
Istana Kepresidenan Rusia alias Kremlin serta outlet-otlet media pemerintah selalu menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai operasi militer khusus.
Para ahli meyakini penyebutan operasi militer khusus sebagai cara untuk mengontrol narasi konflik dan menentukan syarat keberhasilannya.
Baca juga: Tanggapan PBB Setelah Putin Nyatakan Semakin Cepat Konflik di Ukraina Berakhir Kian Baik
Pada Kamis (22/12/2022), Putin akhirnya mengucapkan kata perang untuk menyebut invasi Rusia ke Ukraina yang kini telah memasuki bulan ke-10.
“Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer. Akan tetapi, sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini,” kata Putin kepada wartawan.
Dia juga menyerukan solusi diplomatik dengan menyatakan bahwa semua konflik bersenjata pasti berakhir melalui jalur diplomasi atau negosiasi.
“Saya telah mengatakan berkali-kali: intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan,” kata Putin.
Baca juga: Putin Klaim Rusia Tak Pernah Tolak Negosiasi seperti Ukraina
Cepat atau lambat, ujar Putin, pihak yang berkonflik akan duduk bersama dan membuat kesepakatan.
“Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini,” papar Putin.
Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, pembawa acara CNN Kaitlan Collins mengetwit bahwa pandangan awal AS tentang pernyataan Putin tersebut merupakan ketidaksengajaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.