Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Zombi 48.500 Dihidupkan Kembali dari Danau Beku di Rusia, Ahli Peringatkan Bahayanya

Kompas.com - 07/12/2022, 15:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Para ilmuwan Perancis memicu kekhawatiran akan munculnya pandemi lain setelah penelitiannya kembali menghidupkan "virus zombi," yang terperangkap di bawah danau beku di Rusia selama 50.000 tahun.

Penelitian baru itu dipimpin oleh ahli mikrobiologi Jean-Marie Alemic dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis, menurut laporan Science Alert.

Latar belakang penelitian mereka menyorot bahaya dari pencairan sebagian besar tanah beku permanen yang menutupi seperempat Belahan Bumi Utara (permafrost) akibat pemanasan global.

Baca juga: Perubahan Iklim Dapat Tingkatkan Risiko Penyebaran Virus

Ahli menilai fenomena itu bisa menimbulkan efek mengkhawatirkan. Sebab, bahan organik yang membeku sejak satu juta tahun lalu bisa muncul kembali dan itu termasuk patogen yang berpotensi berbahaya.

"Bagian dari bahan organik ini juga terdiri dari mikroba seluler yang bisa dihidupkan kembali (prokariota, eukariota uniseluler), serta virus yang tetap tidak aktif sejak zaman prasejarah," tulis para peneliti.

Salah satu penulis penelitian ini, Profesor Universitas Aix-Marseille Jean-Michel Claverie, memperingatkan otoritas medis tentang kurangnya pembaruan signifikan tentang virus "hidup" di permafrost sejak studi asli pada 2014 dan 2015.

Menurutnya, salah jika menilai organisme di bawah es minim dan bahwa 'virus zombi' bukan ancaman kesehatan masyarakat.

"Situasi ini akan jauh lebih berbahaya ketika ada penyakit tumbuhan, hewan, atau manusia yang disebabkan oleh kebangkitan virus kuno yang tidak diketahui," tulis tim peneliti dalam temuan mereka sebagaimana dilansir New York Post.

Baca juga: WHO Minta Publik Bantu Cari Nama Baru untuk Virus Cacar Monyet, Ini Situs yang Bisa Digunakan

"Virus zombi" dari permafrost

Untuk mempelajari organisme yang kembali dihidupkan ini, para ilmuwan secara tidak sengaja menghidupkan kembali beberapa "virus zombi" dari permafrost Siberia.

Yang tertua dari temuan mereka dijuluki “Pandoravirus Yedoma” berumur 48.500 tahun.

Penamaannya sesuai dengan karakter mitologis Pandora, yang karena rasa ingin tahunya membawa dia berhasil membuka kotak yang terkunci.

Pandoravirus Yedoma merupakan virus beku dengan usia tertua, yang dihidupkan kembali ke kondisi yang memungkinkannya menginfeksi organisme lain.

Itu memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh virus berusia 30.000 tahun yang ditemukan oleh tim yang sama di Siberia pada 2013.

Strain baru itu adalah salah satu dari 13 virus yang terurai dalam penelitian ini, yang masing-masing memiliki genomnya sendiri, menurut laporan Science Alert.

Pandoravirus ditemukan di bawah bagian bawah danau di Yukechi di Yakutia, Rusia, sementara virus yang lain ditemukan dari banyak sumber mulai dari bulu mammoth hingga usus serigala Siberia.

Setelah mempelajari budaya hidup, para ilmuwan menemukan bahwa semua "virus zombi" masih berpotensi menular, dan karena itu merupakan "ancaman kesehatan."

Baca juga: Virus Langya Menginfeksi 35 Orang di China, Diduga dari Tikus

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com