Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Beri Penghormatan Terakhir untuk Jiang Zemin, Sirene Berkumandang di Seluruh Negeri

Kompas.com - 06/12/2022, 12:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - Warga China menyampaikan penghormatan terakhir kepada mantan Presiden Jiang Zemin, dengan sirene yang meraung di seluruh negeri saat warga yang berduka mengheningkan cipta selama tiga menit.

Upacara peringatan publik untuk Jiang, yang meninggal minggu lalu pada usia 96 tahun, dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat pada Selasa (6/12/2022) di Aula Besar Rakyat Beijing.

Upacara itu dihadiri oleh Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin tinggi lainnya. Acara ini disiarkan langsung ke seluruh negeri.

Baca juga: Hacker China Curi Dana Bantuan Covid-19 AS hingga Jutaan Dollar

Pemimpin Revolusioner

Jiang memimpin China keluar dari isolasi setelah tentara menghancurkan protes pro-demokrasi yang dipimpin mahasiswa di Lapangan Tiananmen Beijing pada 1989.

Jiang adalah presiden selama satu dekade hingga 2003 dan memimpin Partai Komunis yang berkuasa selama 13 tahun hingga 2002.

Sebagai insinyur terlatih dan mantan kepala kota terbesar China, Shanghai, dia mendukung reformasi ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan eksplosif China selama satu dekade.

Setelah mengambil alih dari pemimpin reformis Deng Xiaoping, dia mengawasi kembalinya Hong Kong dari Pemerintahan Inggris pada 1997 dan masuknya Beijing ke dalam Organisasi Perdagangan Dunia pada 2001.

Partai Komunis yang berkuasa menyatakannya sebagai "revolusioner proletar yang hebat" dan "pejuang Komunis yang telah lama teruji".

“Jiang Zemin adalah seorang pemimpin luar biasa yang menikmati kejayaan tertinggi,” tulis biografi berjudul “Kehidupan Jiang Zemin yang hebat dan mulia” yang diterbitkan oleh kantor berita resmi Xinhua pada Selasa (6/12/2022).

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Penumpang Gelap Bertahan 11 Hari di Daun Kemudi Kapal | Mantan Presiden China Jiang Zemin Meninggal Dunia

“Selama karier revolusionernya lebih dari 70 tahun, dia tetap teguh dalam cita-cita komunis, sangat setia kepada partai dan rakyat, dan dengan tegas berkomitmen untuk tujuan partai dan rakyat.”

Di kampung halaman Jiang di Yangzhou, sekitar 100 orang berkumpul di depan bekas kediamannya pada Selasa (6/12/2022) untuk mengheningkan cipta.

Bendera di seluruh negeri dan di gedung-gedung pemerintah China di luar negeri dipasang setengah tiang.

Pasar saham di Shanghai dan Shenzhen menangguhkan perdagangan selama tiga menit, begitu pula Bursa Emas dan Perak China di Hong Kong.

Hiburan publik juga ditangguhkan, dengan beberapa game online seperti League of Legends yang populer mengumumkan jeda satu hari.

Jiang meninggal karena leukemia dan komplikasi karena kerusakan banyak organ pada 30 November, menurut media pemerintah sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Xi dan pejabat tinggi lainnya memberikan penghormatan kepada Jiang pada sebuah upacara di sebuah rumah sakit militer di Beijing sebelum jenazahnya dikirim untuk dikremasi di pemakaman Babaoshan, tempat banyak pemimpin tertinggi “Negeri Tirai Bambu” dikebumikan.

Seorang wanita mengenakan topeng berjalan melewati layar luar ruangan yang menampilkan siaran langsung upacara peringatan mendiang mantan Presiden China Jiang Zemin di Hong Kong, Selasa, 6 Desember 2022. AP PHOTO/VERNON YUEN Seorang wanita mengenakan topeng berjalan melewati layar luar ruangan yang menampilkan siaran langsung upacara peringatan mendiang mantan Presiden China Jiang Zemin di Hong Kong, Selasa, 6 Desember 2022.

Baca juga: Apakah Demo Nol Covid di China Akan Bertahan?

Lebih toleran

CCTV media pemerintah menunjukkan Xi dan yang lainnya membungkuk ke arah jenazah Jiang, kacamata berbingkai tebal khasnya terlihat jelas melalui peti mati kaca.

Juga difoto di acara tersebut adalah mantan pemimpin China, Hu Jintao, yang pada Oktober secara dramatis menarik perhatian global setelah dikawal keluar dari pertemuan puncak Partai Komunis.

Patrick Fok dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Hong Kong, menggambarkan masa-masa terakhir hidup Jiang sebagai momen yang “luar biasa” bagi China.

Pasalnya, itu terjadi begitu cepat setelah Kongres Partai Komunis, di mana Xi ditunjuk sebagai sekretaris jenderal organisasi untuk masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, momen ini terjadi beberapa hari setelah gelombang protes terhadap kebijakan "nol Covid" Pemerintah China mengguncang negara.

Fok mengatakan, pihak berwenang siaga tinggi di seluruh negeri, dengan sejumlah besar kehadiran polisi dilaporkan di Beijing dan Shanghai.

Kematian Jiang juga memicu nostalgia di antara beberapa orang China untuk waktu yang dipandang lebih liberal dan toleran terhadap perbedaan pendapat.

“Era Jiang, meski bukan era yang paling makmur, adalah era yang lebih toleran,” tulis seorang pengguna di platform media sosial seperti Twitter, Weibo, setelah kematiannya.

"Saya telah mendengar banyak kritik tentang dia, tetapi fakta bahwa dia membiarkan suara-suara kritis muncul menunjukkan betapa dia layak dipuji," tulis yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com