Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanye West Tak Ragu Puji Hitler dan Nazi, Partai Republik Kelimpungan

Kompas.com - 02/12/2022, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemimpin Partai Republik di Kongres AS telah menghapus tweet yang tampaknya menyatakan dukungan untuk Ye, seorang rapper yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West, setelah dia memuji Adolf Hitler dan Nazi.

Sejak Oktober, akun Twitter yang dijalankan oleh Partai Republik di komite kehakiman Dewan Perwakilan Rakyat memuat postingan samar yang berbunyi: “Kanye. Elon. Trump”.

Cuitan itu tampaknya mengeklaim Ye, pengusaha miliarder Elon Musk dan mantan presiden Donald Trump sebagai bagian dari mereka.

Baca juga: Rapper Kontroversial Kanye West Calonkan Diri jadi Presiden AS, Minta Trump jadi Wakilnya

Dilansir dari Guardian, sehari setelah tweet itu dikeluarkan, Ye, yang berkulit hitam, mengeluarkan postingan di Instagram di mana dia mengatakan akan melakukan "death con 3" pada orang-orang Yahudi.

Postingan itu sendiri saat ini telah dihapus.

Dia melanjutkan membuat pernyataan anti-semit dalam wawancara dan makan malam dengan Trump dan supremasi kulit putih Nick Fuentes di rumah mantan presiden Mar-a-Lago di Florida.

Tweet pendek Partai Republik tetap ada, sebelum akhirhya Ye mengungkapkan kekagumannya pada Hitler dan mendapat kecaman yang luas untuk disingkirkan secara diam-diam.

Baca juga: Keluarga George Floyd Berencana Gugat Kanye West, Ada Apa?

Dalam acara bersama Fuentes di InfoWars yang dibawakan oleh ahli teori konspirasi sayap kanan Alex Jones, rapper itu berkata bahwa dia melihat hal-hal baik tentang Hitler.

"Setiap manusia memiliki sesuatu yang berharga yang mereka bawa ke meja, terutama Hitler," ujarnya.

Bahkan Jones, mungkin untuk pertama kalinya, tampak tidak nyaman dan berkata: "Nazi adalah preman."

Ye bersikeras: “Tapi mereka juga melakukan hal-hal yang baik. Kita harus berhenti menghina Nazi sepanjang waktu.”

Baca juga: Nasib Tragis Kanye West di Pemilu Amerika: Hampir Nol Persen Suara, Mau Nyapres Lagi 2024

Kemudian dia menambahkan: "Saya suka orang Yahudi, tapi saya juga suka Nazi."

Hal ini pun makin menguatkan Ye sebagai sosok kontroversial. Partai Republik diduga akan menyingkirkannya sebelum makin menghancurkan elektabilitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com