Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua di Korea Selatan Simpan Jenazah Bayinya dalam Wadah Kimci Selama 3 Tahun

Kompas.com - 01/12/2022, 17:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com – Sepasang suami istri di Korea Selatan ditangkap polisi karena dituduh menyimpan jenazah bayi perempuan mereka dalam wadah kimci selama tiga tahun.

Jenazah bayi yang meninggal saat usia 15 bulan tersebut disimpan di wadah berukuran panjang 35 Sentimeter (Cm), lebar 24 Cm, dan tinggi 17 Cm, selama tiga tahun setelah bayi itu meninggal.

Kini, kepolisian di Pocheon, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, sedang menyelidiki kasus tersebut, sebagaimana dilansir The Independent, Sabtu (28/11/2022).

Baca juga: Diculik Saat Bayi, Wanita AS Kembali Bertemu Keluarga Setelah 51 Tahun

Surat kabar Korea Herald melaporkan, ibu bayi tersebut diduga meninggalkan bayinya di rumah sampai tewas saat ayah si bayi dipenjara.

Setelah bayi itu tewas, sang ibu diduga menyimpan jenazah bayi di rumah. Ketika sang ayah bebas dari penjara, sang ibu memindahkan jenazah bayi itu ke rumah mertuanya.

Tidak jelas mengapa ayah bayi tersebut dipenjara pada saat itu. Polisi belum mengungkapkan identitas suami istri tersebut.

Sang ayah diduga memasukkan jenazah bayi ke dalam wadah plastik yang digunakan untuk menyimpan kimci dan menyembunyikannya di atap rumah orangtuanya.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia Hantam Unit Bersalin di Zaporizhzhia, Bayi yang Baru Lahir Terbunuh

Polisi mengatakan, kejadian mulai terungkap saat bayi itu tidak terdaftar di prasekolah mana pun ketika sudah cukup umur. Polisi juga belum menerima pemeriksaan dokter.

Di Korea Selatan, orangtua mendaftarkan bayi mereka ke sekolah sesegera mungkin agar tidak kehilangan kursi karena sistem penerimaan yang sangat kompetitif.

Polisi kemudian menghubungi kedua orangtua tersebut, tetapi tidak mendapat respons. Pada 27 Oktober, sang ibu dinyatakan menghilang.

Namun, pada 30 Oktober, polisi berhasil menahan sang ibu dan dituding melanggar undang-undang kesejahteraan anak.

Saat diinterogasi polisi, ibu berusia 34 tahun itu membantah putrinya telah meninggal. Sebaliknya, dia mengaku telah meninggalkan bayinya di jalan.

Baca juga: Bayi Kembar Lahir dari Embrio yang Dibekukan 30 Tahun Lalu

Namun, dalam wawancara selanjutnya, petugas polisi mengatakan bahwa sang ibu mengaku bahwa dia dan suaminya menyembunyikan jenazah bayinya.

Sang ayah ditangkap oleh polisi pada 16 November, dua hari setelah petugas menemukan jenazah bayi di dalam wadah kimci, lapor Korea Herald.

Polisi masih menyelidiki kenapa bayi itu meninggal dan menyelidiki kemungkinan motif orangtuanya.

Jika terbukti bersalah melakukan kejahatan terhadap anak yang fatal, orangtua si bayi dapat dihukum minimal lima tahun atau penjara seumur hidup dengan kerja paksa.

Baca juga: Cerita Vinice Mabansag, Bayi Filipina yang Terpilih sebagai Orang Kedelapan Miliar di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com