Kejayaan PAS tidak terlepas dari keputusan pemilih mengambang Melayu, terutama pemilih di daerah pedesaan dan pemilih muda, yang menjatuhkan pilihan mereka ke PAS pada menit-menit terakhir menjelang hari H pemilu.
Mayoritas besar pemilih pedesaan Melayu adalah kaum petani dan buruh yang cenderung konservatif dan secara tradisional selalu memilih Barisan Nasional.
Skandal demi skandal korupsi yang membelit UMNO terutama skandal korupsi 1MDB yang menjebloskan mantan PM Najib Razak ke penjara mulai menggoyahkan pilihan hati pemilih pedesaan Melayu terhadap BN.
Sementara itu, pemilih muda sangat krusial karena ini adalah pemilu pertama Malaysia yang mengizinkan pemilih minimal berusia 18 tahun memilih.
Awalnya, sejumlah prediksi memperkirakan pemilih muda ini akan memberikan suara mereka ke Pakatan Harapan yang reformis.
Namun, krisis politik berkepanjangan dalam tiga tahun terakhir di tengah pandemi Covid-19 memicu kemarahan dan kekecewaan pemilih muda.
Di tengah inilah, PAS dan Perikatan Nasional dengan strategi media sosial mereka terutama di TikTok dapat menarik hati pemilih pedesaan dan pemilih muda suku Melayu, dengan tawaran pemerintahan bersih yang Islamis.
Kemenangan PAS juga tidak terlepas dari upaya bertahun-tahun yang telah dilakukan oleh petinggi partai menjangkau akar rumput pemilih pedesaan, dengan jemaah dan kegiatan sosial mereka di kampus serta organisasi kemasyarakatan.
Baca juga: Mahathir Kalah di Pemilu Malaysia, Kegagalan Pertamanya dalam 53 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.