Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pensiunan PNS Tak Mampu Beli Makan dan Bayar Listrik, Menahan Dingin di Tengah Resesi Inggris

Kompas.com - 19/11/2022, 20:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

 

LONDON, KOMPAS.com - Warga senior mengungkap sulitnya bertahan hidup di tengah resesi Inggris, setelah pemerintahnya secara resmi mengumumkan bahwa negara itu benar-benar mengalami kemerosotan ekonomi.

Kepada Daily Mail, Yvonne Bailey mengaku baru sadar bahwa dia sudah tiga minggu tidak berinteraksi aktif dengan manusia lain.

Wanita berusia 77 tahun ini sudah tidak keluar selama berminggu-minggu untuk sekedar bersosialisasi dengan orang lain, karena uang pensiunnya habis hanya untuk membayar tagihan.

Baca juga: Rusia Resmi Resesi, Sanksi Barat Bikin Ekonomi Kontraksi

Untuk memperbaiki keterasingannya, pensiunan di kantor pemerintahan di Oxfordshire ini akhirnya menerima undangan dari seorang teman untuk minum kopi.

“Dia (temannya) yang membayar, tapi saya tidak bisa melakukannya terlalu sering karena saya tidak bisa membalas budi,” jelas Yvonne.

“Makan di luar atau jalan-jalan ke bioskop tidak mungkin dilakukan. Saya tidak punya pilihan selain menghindari bersosialisasi, (meski) saya membenci itu,” kata Yvonne kepada Metro.co.uk dilansir dari Daily Mail pada Jumat (18/11/2022).

“Kualitas hidup apa itu? Terkadang saya duduk di sini dan menangis.”

Musim dingin membuat semuanya semakin sulit.

Baca juga: Inggris Umumkan Resesi

Wanita yang suaminya telah meninggal dunia itui mengaku, dia minggu lalu hanya mampu memanaskan rumah dua kali selama setengah jam di malam hari.

“Saya tidak percaya, harganya (tagihannya) 10 poundsterling (hampir Rp 200 ribu),” keluh Yvonne, meratapi musim dinginnya yang benar-benar dingin tahun ini.

Untuk mengusir udara dingin yang menggigit, pensiunan itu hanya bisa membungkus dirinya hingga hangat dan memakai baju berlapis-lapis.

“Saya kedinginan, akhirnya saya pergi tidur, dengan dua selimut.”

Dia bahkan harus mematikan lampu untuk mengurangi tagihan listriknya, dan menavigasi ruangannya yang gelap dengan lampu di di teleponnya.

Tapi ini jelas berbahaya untuk orang seusianya.

Yvonne memiliki masalah keseimbangan dan rentan jatuh. Dia mengalami insiden baru-baru ini hingga dibawa ke rumah sakit dan masih kesulitan bergerak sampai saat ini.

Seperti banyak orang di generasinya, dia sudah sebisa mungkin melakukan penghematan.

Baca juga: Rusia Resmi Resesi

Setiap hari, karena tidak mampu lagi membeli sarapan, wanita berusia 77 tahun ini hanya mengisi perut dengan kopi susu.

Dia kehilangan lebih dari 11 kg selama tiga bulan terakhir setelah beralih dari makan tiga kali makan sehari, menjadi satu kali.

Di malam hari, untuk mengusir rasa lapar wanita ini selalu mencoba membuat dirinya tetap sibuk.

“Ini membuat saya terkenang kembali ke masa kecil saya ketika saya selalu lapar, saya sangat kurus, karena kami empat anak dan tidak pernah ada cukup makanan,” kenangnya.

“Kami sudah terbiasa dengan itu (dulu) - itu adalah pasca perang. Tapi sekarang abad ke-21, dan beginilah kita.”

“(Sekarang) Saya selalu khawatir tentang bagaimana saya akan membayar semuanya (tagihan).”

Baca juga: Biden Optimistis AS Akan Terhindar dari Resesi dengan Rencana Ekonomi Pemerintahnya

Wanita, yang sudah bekerja sejak mulai meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun ini, awalnya sangat menantikan masa pensiunnya.

Seiring bertambahnya usia, dia berpikir bisa mendapatkan kehangatan dan kenyamanan dengan hasil jerih payahnya selama ini.

“Saya pikir ini (masa pensiun) akan menjadi waktu yang menyenangkan. Sebaliknya, itu menjadi mimpi buruk.”

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com