Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kehadiran Putin di G20, Pakar: Datang Bikin Senang, Kalau Pamit Dimaklumi

Kompas.com - 10/11/2022, 20:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Nurhadi Sucahyo/VOA Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Putin dalam pertemuan puncak G20 ibarat booster. Jika datang, dia akan menambah bobot ajang ini. Tetapi jika tidak, misi G20 tak terganggu, karena kehadiran mayoritas pemimpin dunia.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Asep Kamaluddin Nashir mengibaratkan kehadiran Putin seperti vaksin booster.

Kalaupun benar dia tidak datang, G20 tidak akan kehilangan peran karena komunitas dunia yang hadir cukup representatif.

Baca juga: Daftar Pemimpin yang Akan Hadiri KTT G20 di Bali

Pengamat hubungan internasional Universitas Pembangunan Nasional-Veteran, Jakarta, Asep Kamaluddin Nashir.DOK ASEP KAMALUDDIN NASHIR via VOA INDONESIA Pengamat hubungan internasional Universitas Pembangunan Nasional-Veteran, Jakarta, Asep Kamaluddin Nashir.
“Kehadirannya menambah nilai, tetapi bukan berarti ketidakhadirannya mengurangi nilai. Kehadiran Putin ini menjadi booster. Ketidakhadirannya tidak disebut mengurangi nilai, karena semua juga pasti akan memaklumi bersama,” kata Asep kepada VOA.

Ada kemungkinan besar Putin memang tidak datang. Ditanya terkait tata krama diplomasi internasional, Asep setuju bahwa dalam sisa waktu yang kurang dari satu pekan, seharusnya telah ada kepastian.

“Karena kita, juga sebagai tuan rumah, harus mempersiapkan segala sesuatunya. Jadi dalam konteks diplomasi internasional, harusnya sudah ada konfirmasi. Apalagi ini kehadiran kepala negara,” tambahnya.

Alasan Putin memilih untuk tidak datang, sebenarnya dapat dipahami. Kemungkinan, Rusia khawatir bahwa isu-isu utama dalam agenda G20 justru akan berbelok, menjadi perbincangan ke arah serangan negara itu ke Ukraina.

G20 sendiri telah sepakat, dalam presidensi Indonesia kali ini hanya tiga tema utama yang dibahas, yaitu kerja sama kesehatan global, ekonomi digital, dan transisi energi.

Di sisi lain, kehadiran Putin sebenarnya memiliki makna strategis. Di tengah upaya dunia untuk pulih dari krisis ekonomi, harus diakui bahwa peran Rusia cukup signifikan. Akan sangat bermanfaat, apabila Putin datang dan turut serta membahas tantangan itu.

Pemulihan ekonomi global, lanjut Asep, membutuhkan peran seluruh pihak. Dalam skala Eropa khususnya, upaya ini sangat dipengaruhi oleh keterlibatan Rusia. “Ini, kaitannya dengan kekhawatiran resesi ke depan, utamanya di bidang energi,” tambah Asep.

Jika dalam waktu yang tersisa ini Jokowi berhasil meyakinkan Putin untuk datang, maka peran Indonesia dan presidensi G20 tahun ini akan selalu dikenang. Ketidakhadiran Putin membuat pencapaian itu kurang lengkap.

Meskipun sekali lagi, keputusan Rusia tidak akan mempengaruhi eksistensi Indonesia dalam kepemimpinan G20.

Baca juga: Lewat KTT G20, Ukraina Sampaikan Deportasi Paksa Anak-anak ke Rusia

Spekulasi masih muncul

Ketika meninjau persiapan penyelenggaraan G20 di Bali, Selasa (8/11/2022), Jokowi menyiratkan kemungkinan bahwa Putin tidak akan hadir.

“Yang sudah pasti 17, ya. Saya kira dalam posisi normal itu biasanya yang hadir juga 17-18. Ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit. Kalau kehadirannya sampai sejumlah itu, saya kira sudah sangat bagus, sangat bagus ya,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, beberapa hari lalu dirinya melakukan permbicaraan telepon baik dengan Putin maupun Presiden Ukraina, Zelensky. Putin, kata Jokowi, akan hadir kalau kondisinya memungkinkan.

Namun tidak ada penjelasan lebih jauh tentang apa yang disebut sebagai kondisi yang memungkinkan itu. Zelensky sendiri akan hadir secara virtual, namun dia menegaskan tidak akan ikut ambil bagian jika Putin datang.

Sebelumnya, pada Senin (7/11/2022) Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan juga belum berani memastikan, bahwa Putin akan datang.

“Kita masih nunggu mungkin satu dua kepala negara lagi yang mungkin datang. Tapi, kepala negara-negara besar, saya lihat semua akan hadir,” kata Luhut.

Luhut hanya memastikan, bahwa Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping dipastikan hadir. Sementara Putin masih menunggu kepastian.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan, skema pengamanan tetap memperhitungkan kehadiran Putin, sampai saat ini.

“Kita sudah komunikasi, termasuk dengan secret service-nya Rusia. Kita sudah akomodasi segala yang dibutuhkan, sehingga dari kami ini mendukung penuh,” kata Andika, Senin (7/11).

Baca juga: Putin Dipastikan Tak Hadir di KTT G20, Rusia Diwakili Menlu Sergei Lavrov

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Putin di G20: Datang Bikin Senang, Kalau Pamit Dimaklumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com