Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Piala Dunia 2022, Qatar Klaim 25.000 Kamar Hotel Masih Tersedia

Kompas.com - 10/11/2022, 14:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

DOHA, KOMPAS.com - Penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar pada Rabu (9/11/2022) mengeklaim, masih ada 25.000 kamar hotel yang tersedia jelang perhelatan akbar empat tahunan tersebut.

Qatar sebagai negara kecil di Teluk dikhawatirkan tidak dapat memenuhi jumlah kamar untuk para suporter yang bertandang ke sana.

Direktur panitia akomodasi penyelenggara Omar Al Jaber dalam konferensi pers menyampaikan, setidaknya masih ada 25.000 kamar yang tersedia selama hari-hari puncak Piala Dunia 2022, sekitar 24-28 November 2022.

Baca juga: Qatar Cari Penonton Bayaran untuk Piala Dunia, Dapat Hotel Gratis dan Tiket Pertandingan

Saat ditanya tentang kekhawatiran habisnya kamar hotel, Jaber menjawab, "Ini bukan pesan yang tepat. Kami memiliki akomodasi yang cukup dan orang-orang dapat datang serta menikmati turnamen juga memilih apa yang mereka cari," dikutip dari kantor berita AFP.

Qatar dibanjiri kritik atas catatan hak asasi manusianya, tetapi penyelenggara mengeklaim bahwa 2,9 juta dari 3,1 juta tiket telah terjual.

Jaber memperkirakan, masih ada lebih dari satu juta suporter lagi yang akan datang selama turnamen digelar pada 20 November hingga 18 Desember 2022.

Untuk pemesanan akomodasi, suporter dari negara tetangga yaitu Arab Saudi menjadi yang terbanyak, diikuti Amerika Serikat, Meksiko, Argentina, India, Inggris, Brasil, Kanada, Iran, Jepang, dan Perancis.

Jaber melanjutkan, rata-rata durasi menginap adalah 5-7 malam. Dia memperkirakan, 20-30 persen dari total pemesanan di portal resmi akan dilakukan antara sekarang hingga laga pembukaan Qatar vs Ekuador.

Baca juga:

Qatar adalah negara terkecil yang menyelenggarakan Piala Dunia. Banyak suporter asing mengkhawatirkan harga dan ketersediaan kamar.

Beberapa ribu penonton akan datang dengan penerbangan antar-jemput satu hari dari Dubai, Arab Saudi, Kuwait, Oman, dan basis regional lainnya.

Banyak pendukung dilaporkan memesan penginapan di kampung pekerja yang baru dibangun, murah tetapi fasilitasnya kurang lengkap, serta kompleks suporter yang luas di zona semi-gurun sekitar Doha.

Kompleks Barwa Barahat Al Janoub yang dibangun untuk pekerja migran contohnya, dapat menampung hingga 11.000 suporter dengan membayar hanya 40 dollar AS (Rp 627.000) per malam untuk kamar berisi dua ranjang besi dan dapur bersama.

Baca juga: 8 Stadion Piala Dunia Qatar 2022, Ada yang Dibangun dari Kontainer

Adapun Jaber berbicara di Free Zone Fan Village, lokasi 6.000 kabin kontainer sepanjang enam meter yang ber-AC ditempatkan, dengan harga mulai dari 200 dollar AS (Rp 3,1 juta) per malam untuk dua orang. Tempatnya di dekat salah satu stadion Piala Dunia.

Kemudian, tenda mewah di kota gurun utara Doha dibanderol mulai dari 400 dollar AS (Rp 6,27 juta) per malam. Jika berminat menginap di kapal layar dhow di pelabuhan Doha, tarifnya mulai dari 1.000 dollar AS (Rp 15,69 juta) per malam.

Alkohol tidak dijual di Village tetapi di Free Zone. Ratusan bean bag diletakkan di sekitar layar raksasa yang akan menampilkan.

Sebagian besar kabin kontainer setelah Piala Dunia 2022 akan disumbangkan ke negara-negara miskin untuk digunakan sebagai rumah, kata Jaber.

Baca juga: Orang Taiwan Diminta Daftar Jadi Warga Negara China untuk Nonton Piala Dunia, Taipei Protes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com