Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Grup Wagner Makin Berakar di Rusia, Kekuatannya Setara Menteri

Kompas.com - 02/11/2022, 13:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Para pemimpin Grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang bertanggung jawab kepada Vladimir Putin, sekarang memiliki pengaruh politik yang sama besarnya dengan menteri.

Informasi tersebut disampaikan seorang pembangkang terkemuka Rusia dan mantan tahanan politik Kremlin, Mikhail Khodorkovsky kepada komite urusan luar negeri parlemen Inggris. 

Khodorkovsky mengatakan seorang pengusaha Rusia atas nama Yevgeny Prigozhin akhirnya mengaku mendirikan kelompok itu pada September 2022.

Dan “dia (pendiri Grup Wagner) memiliki akses ke Putin seperti halnya pejabat resmi pemerintah,” ujar Khodorkovsky sebagaimana dilansir Guardian pada Selasa (1/11/2022).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pendiri Grup Wagner | Rumor Kudeta Xi Jinping

Dia mengatakan Prigozhin berada di balik penunjukan Jenderal Sergey Surovikin, yang baru-baru diperintahkan untuk memimpin operasi militer di Ukraina dan bekerja sama dengan Grup Wagner di Ukraina.

Sementara itu, kata dia, popularitas Grup Wagner di Rusia melonjak dalam beberapa bulan terakhir. Penyebabnya karena keberadaan mereka seolah bertindak sebagai alternatif dari mobilisasi yang lebih luas.

Namun, dia menambahkan Grup Wagner, yang hanya sekitar 7.000 pasukan, tidak akan disalahkan jika operasi militer gagal di Ukraina, karena pasukan Rusia berjumlah 150.000 hingga 200.000.

Ada pun dua orang yang mungkin akan disalahkan atas kegagalan perang di Ukraina adalah pemodal Putin Yury Kovalchuk dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Keduanya diyakini paling sering menekan Putin untuk melancarkan invasi memprediksi bahwa Kyiv dapat direbut dalam tiga hari.

Baca juga: Ukraina: Serangan Presisi Hancurkan Pangkalan Paramiliter Rusia Grup Wagner

Khodorkovsky menuduh Putin menggunakan pasukan bayaran seperti Grup Wagner, yang sering merekrut orang dari penjara, karena memungkinkan dia untuk berbohong, menyangkal tanggung jawab dan menerapkan kebijakan luar negeri ilegal.

“Mereka terlibat dalam terorisme dan pembunuhan”, katanya, seraya menambahkan Inggris dan negara-negara lain terlalu lambat melarang kelompok itu seperti itu berkembang, meskipun aktivitas “teroris” yang dilakukannya jelas terlihat di Afrika.

Sementara itu bagi Putin, memulai kembali wajib militer akan menjadi keputusan politik yang sangat berbahaya. Itu mengingat perlawanan warga terhadap mobilisasi memaksa Kremlin mengakhiri proses tersebut sebelum waktunya.

Pembelot itu mengklaim 700.000 orang telah meninggalkan Rusia setelah mobilisasi dan mengatakan ini merupakan “pukulan serius bagi industri pertahanan Putin dan bagi ekonomi Rusia.”

Baca juga: Ukraina: Serangan Presisi Hancurkan Pangkalan Paramiliter Rusia Grup Wagner

Kebijakan itu juga dinilai berpotensi berdampak lebih signifikan bagi ekonomi Rusia, dibanding sanksi normal yang dikenakan oleh barat.

Khodorkovsky mendesak Inggris untuk menerima banyak dari orang-orang buangan Rusia ini dengan mengatakan: “Orang-orang ini adalah orang-orang yang paling aktif dan berpendidikan, dengan kemampuan keuangan tertentu termasuk 30.000 programmer Rusia yang sebagian besar berbasis di Siprus. Ini telah secara signifikan memukul kemampuan Rusia untuk mengejar perang dunia maya.”

Demikian pula, dia mengatakan banyak insinyur Rusia yang dibutuhkan untuk reproduksi senjata presisi tinggi telah meninggalkan negara itu.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com