Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Kota Bau" yang Dinamai Warga karena Banyak Sampah, Penduduk sampai Pindah Rumah

Kompas.com - 16/10/2022, 14:28 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

AGRA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang marah di kota Agra menamakan kompleks perumahan sebagai "kawasan selokan" atau "kota bau" untuk memprotes masalah yang mereka hadapi.

Warga Shahganj dan Jagdishpura menyebut pembangunan jalan yang tak selesai di antaranya menyebabkan tersumbatnya air dan jalan macet.

Kota di wilayah India utara itu adalah lokasi Taj Mahal, salah satu tujuan wisata dan banyak menarik turis.

Baca juga: Kisah Satu-satunya Anak yang Selamat dari Penembakan Massal Thailand, Tidak Tahu Apa yang Terjadi

Namun warga di dua tempat itu mengeluh mereka harus hidup di tengah situasi yang jorok.

Mereka menuduh pemerintah tidak memperbaiki masalah yang mereka hadapi walaupun mereka sudah berulang kali mereka mengajukan keluhan.

Juru bicara politisi India, Baby Rani Maurya, yang di wilayah konstituennya terdapat jalan yang rusak mengatakan pihaknya telah mengambil langkah guna memperbaiki jalan.

"Kami telah menulis surat kepada pemerintah terkait untuk meminta dana tambahan sehingga pembangunan jalan bisa dimulai," katanya.

Namun dalam beberapa hari terakhir, sejumlah warga yang marah memutuskan untuk mengambil tindakan dan membuat nama kota dengan plang hijau dan tulisan putih, sama seperti yang dibuat pemerintah.

Mereka memasang nama-nama itu di perempatan jalan dan gedung-gedung.

Navneet Nagar misalnya sekarang disebut "badboo nagar" (kota bau), koloni Mansarovar "kawasan selokan" dan wilayah Panchsheel menjadi "durgandhsheel" (wilayah bau).

Tentu nama-nama ini tidak resmi, namun menjadi bahan pembicaraan di antara 4,4 juta penduduk kota.

Setelah protes itu dilaporkan oleh media setempat, penduduk mengatakan para pejabat mulai mengunjungi kota itu pada Senin (10/10/2022) dan mulai mencabut papan-papan nama.

Sejumlah warga di kota Agra menamakan gedung-gedung di seputar tempat tinggal mereka.ANI via BBC INDONESIA Sejumlah warga di kota Agra menamakan gedung-gedung di seputar tempat tinggal mereka.
Warga di Shahganj dan Jagdishpura mengatakan kepada BBC bahwa jalan-jalan yang tak selesai itu seharusnya selesai puluhan tahun lalu namun menyebabkan "masalah parah bagi penduduk di 28 kompleks perumahan."

Mereka mengatakan hujan deras menyebabkan penyumbatan di banyak tempat.

Prashant Sikarwar (29) seorang pengusaha yang tinggal di salah satu kompleks perumahan di dekat jalan yang belum selesai itu mengatakan jalan rusak menghambat kedua anaknya pergi ke sekolah selama musim hujan.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com