Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Negara Kaya, Apa Indikator Orang Miskin di Sana?

Kompas.com - 16/10/2022, 13:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Sabine Kinkartz/DW Indonesia

BERLIN, KOMPAS.com - Tanda-tanda meningkatnya kemiskinan di Jerman yang termasuk salah satu negara terkaya di dunia, semakin kentara di seluruh negeri.

Jumlah tunawisma meningkat, para ibu terpaksa tidak makan agar perut anak-anak mereka bisa terisi, para pensiunan terpaksa berkeliling mencari botol bekas untuk dijual guna menutupi kekurangan kebutuhan hidup mereka.

Pada tahun 2021, Jerman menduduki peringkat 20 negara terkaya di dunia, diukur dari Pendapatan Domestik Bruto per kapita.

Namun sekitar 13,8 juta orang Jerman hidup dalam kemiskinan atau berisiko miskin, demikian laporan Paritatische Wohlfahrtsverband, organisasi payung di Jerman yang membawahi sejumlah lembaga kesejahteraan. Pemerintah Jerman juga prihatin dengan kian lebarnya kesenjangan antara kaya dan miskin.

Baca juga: Seperti Indonesia, Jerman Beri BLT ke Pekerja, Ini Besarannya

Dalam konteks ini, miskin bukan berarti bahwa jutaan orang di Jerman berisiko mati kelaparan atau tewas kedinginan. Kemiskinan di sini mengacu pada kemiskinan relatif, yang diukur dengan kondisi kehidupan rata-rata masyarakat di negara yang bersangkutan.

Berapa penghasilan pas-pasan di Jerman?

Di Eropa, meskipun orang yang hidup dalam kemiskinan absolut jumlahnya relatif sedikit, jutaan orang tetap terpengaruh oleh apa yang disebut kemiskinan relatif dibanding rata-rata kesejahteraan nasional.

Ini berarti mereka hidup sangat pas-pasan, dan hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok dengan membatasi gaya hidup ke hal-hal yang sangat mendasar.

Di Uni Eropa, seseorang dianggap miskin atau berisiko miskin jika pendapatannya kurang dari 60 persen dari median pendapatan di negaranya masing-masing.

Untuk Jerman, ini berarti bahwa seorang lajang yang berpenghasilan kurang dari 1.148 euro (Rp 16,7 juta) per bulan dianggap berada di bawah garis kemiskinan.

Untuk orangtua tunggal dengan satu anak, angka batasnya adalah 1.492 euro (Rp 21,7 juta), dan untuk rumah tangga dengan dua orangtua dan dua anak, batas miskin adalah pendapatan sebesar 2.410 euro atau sekitar Rp 35,15 juta per bulan.

Baca juga: Raja Charles III Lebih Miskin dari Raja-raja Ini, Berapa Kekayaannya?

Jaring pengaman sosial tidak banyak membantu

Jerman menganggap negaranya punya jaring pengaman sosial yang kuat. Siapa pun yang menganggur, atau tidak dapat bekerja, akan menerima jaminan sosial dasar.

Sistem ini dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Hartz IV. Uang ini untuk membantu menutupi biaya hidup dasar seperti sewa tempat tinggal, listrik dan air serta asuransi kesehatan.

Dalam sistem ini, individu dan orangtua tunggal yang berhak akan mendapat bantuan pemerintah sebesar 449 euro (Rp 6,72 juta) per bulan untuk membeli makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, produk kebersihan pribadi, dan tagihan seperti internet, telepon, dan listrik. Ada juga bantuan tambahan untuk setiap anak, tergantung umur mereka.

Hartz IV dan program kesejahteraan publik lainnya telah berulang kali dikritik di Jerman karena hanya memenuhi kebutuhan yang paling dasar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com