KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk membuat medan perang "lebih menyakitkan" bagi pasukan Rusia.
Ini disampaikannya setelah hari roket mematikan menghujani Ukraina.
Dilansir Sky News, Zelensky menegaskan pertahanan udara adalah "prioritas nomor satu", setelah ledakan meletus di kota-kota di seluruh negeri pada Senin (10/10/2022).
Baca juga: Kepala Mata-mata Inggris: Rusia Kehabisan Senjata di Ukraina, Tentaranya Kelelahan
Setidaknya 14 orang tewas dan 97 terluka dalam serangan di Kyiv, Kharkiv, Dnipro, Lviv, Sumy, Zaporizhzhia, Zhytomyr dan di tempat lain.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas "aksi teroris" terhadap wilayah Rusia, termasuk serangan di Jembatan Selat Kerch di Crimea.
Tetapi Ukraina telah menolak klaim "provokasi".
"Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat angkatan bersenjata kami," kata Presiden Zelensky dalam pidato malamnya.
'Kami akan membuat medan perang lebih menyakitkan bagi musuh."
Baca juga: PBB Tolak Usul Rusia soal Voting Rahasia di Draf Menentang Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina
"Sekarang penjajah tidak mampu melawan kita di medan perang, itu sebabnya mereka menggunakan teror ini," katanya di Telegram.
Dalam panggilan telepon dengan pemimpin Ukraina, Joe Biden menegaskan kembali bahwa AS akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-229 Serangan Rusia ke Ukraina: Tembakan 75 Rudal | Ancaman Putin
Itu terjadi setelah Pentagon mengatakan pada 27 September bahwa mereka akan mulai mengirimkan Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Nasional (NASAMS) selama dua bulan ke depan atau lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.