Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-224 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Ubah Dekrit Mobilisasi Parsial, Batas Harga Minyak Rusia Disepakati

Kompas.com - 06/10/2022, 06:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Memasuki hari ke-224 serangan Rusia ke Ukriana, Presiden Vladimir Putin telah menandatangani empat undang-undang yang meratifikasi klaim pencaplokan Federasi Rusia atas wilayah Ukraina yang diduduki Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson.

Adapun menurut laporan Guardian, pasukan Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah tersebut. Hingga kini, masih belum jelas di mana Rusia berusaha untuk menetapkan perbatasan eksternal barunya.

Zelensky sementara itu mengunggah serangkaian gambar bangunan yang rusak di media sosial dari Lyman yang baru saja dibebaskan.

Pada Selasa (4/10/2022), dia menandatangani dekrit yang secara resmi menyatakan prospek pembicaraan Ukraina dengan Vladimir Putin “tidak mungkin”.

Keputusan tersebut meresmikan komentar yang dibuat oleh Zelensky pada Jumat (30/9/2022), setelah presiden Rusia menyatakan empat wilayah yang diduduki Ukraina akan menjadi bagian dari Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-223 Serangan Rusia ke Ukraina: Korut Dukung Pencaplokan Rusia, Inggris Janji Ukraina Capai Kemenangan

Perebutan kembali wilayah pendudukan Rusia

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam pengarahan operasional hariannya bahwa “Ukraina terus membuat kemajuan dalam operasi ofensif di sepanjang front timur laut dan selatan.

Di timur laut, di Kharkiv Oblast, Ukraina kini telah mengkonsolidasikan wilayah substansial di timur Sungai Oskil.”

Ukraina telah membuat kemajuan besar dan cepat minggu ini. Presiden Volodymyr Zelensky mengklaim dalam sebuah pidato pada Selasa (4/10/2022) malam bahwa "puluhan" kota telah direbut kembali.

Pasukan Ukraina merebut kota Dudchany di tepi barat Sungai Dnipro dalam kemajuan besar mereka di wilayah Kherson. Di timur, pasukan Ukraina maju setelah merebut Lyman, benteng utama Rusia di utara provinsi Donetsk.

Mundurnya Rusia dari Lyman telah memicu kritik keras terhadap penanganan perang di televisi pemerintah Rusia.

Baca juga: SpaceX Kirim Kru Terbaru ke ISS, Kali Ini Bersama Kosmonot Rusia

Vladimir Solovyov, pembawa acara talkshow primetime di saluran TV pemerintah Russia 1 dan salah satu “corong” terbesar Kremlin, mengatakan di udara pada Minggu (2/10/2022): “Kita perlu menyatukannya, membuat keputusan dan tindakan yang tidak populer, tetapi perlu.”

Rusia berisiko kehilangan kendali atas kota-kota strategis yang penting untuk mempertahankan kota Kherson dan akhirnya Crimea, menurut penilaian pejabat barat.

Tetapi dalam optimismenya mereka juga memperingatkan pertempuran “tidak akan mudah untuk memasuki wilayah yang dibatasi” di sepanjang sungai Dnipro.

Putin mengubah dekrit mobilisasi parsial

Putin mengatakan dalam komentar yang disiarkan televisi bahwa dia menandatangani dekrit yang “mengoreksi” upaya mobilisasi parsial yang diumumkan pada 21 September.

Presiden Rusia mengatakan dekrit itu akan menunda wajib militer untuk kategori siswa tambahan, termasuk yang terdaftar di universitas swasta terakreditasi dan mahasiswa pascasarjana tertentu.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Dapatkan 200.000 Lebih Tentara Hasil Mobilisasi Parsial

Batas harga minyak Rusia

Uni Eropa telah setuju untuk menetapkan batas harga minyak Rusia dan melarang perdagangan berbagai barang teknis dan konsumen.

Langkah itu merupakan bagian dari sanksi lebih lanjut yang dirancang untuk melawan kemampuan Vladimir Putin untuk invasi ke Ukraina.

Putaran sanksi terbaru merupakan yang kedelapan sejak Februari, dan ditandatangani oleh duta besar Uni Eropa pada Rabu (5/10/2022), seminggu sejak tindakan itu diusulkan, skala waktu yang dianggap sebagai kecepatan kilat di Brussels.

Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan bahwa Ukraina "akan menang" dan bahwa tidak ada kesepakatan damai yang harus memberikan wilayah Ukraina.

Menurutnya, orang-orang Ukraina tidak hanya berjuang untuk keamanan mereka tetapi untuk semua keamanan Uni Eropa. Menekankan perang ini adalah perjuangan untuk kebebasan dan demokrasi di seluruh dunia.

“Kami akan berdiri bersama teman-teman Ukraina kami, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan. Ukraina bisa menang. Ukraina harus menang. Dan Ukraina akan menang,” tegasnya.

Baca juga: G7 Ingin Kendalikan Harga Minyak Rusia di Pasar Global

Rusia ambil alih pengawasan PLTN Zaporizhzhia

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia (ZNPP) akan beroperasi di bawah pengawasan badan-badan Rusia, setelah deklarasi pencaplokan.

Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional, diperkirakan akan mengunjungi Moskwa dalam beberapa hari mendatang untuk membahas situasi di reaktor, yang telah diduduki oleh pasukan Rusia sejak hari-hari awal perang.

Energoatom, perusahaan negara Ukraina yang memiliki pabrik, mengatakan akan menyalan reaktor kembali untuk memastikan keamanan.

Oleksandr Starukh, Gubernur Zaporizhzhia Ukraina, mengatakan bahwa semalam “musuh menembakkan roket ke pusat regional dan pinggiran kota. Fasilitas infrastruktur hancur.”

Baca juga: Pasukan Rusia Dituduh Tangkap Kepala PLTN Zaporizhzhia

Visa untuk orang Rusia yang melarikan diri

Menteri Muda Perancis untuk Urusan Eropa Laurence Boone telah mengklarifikasi situasi di mana orang Rusia yang melarikan diri dari mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina dapat memperoleh visa untuk tinggal di Perancis.

“Kami memiliki kondisi terbatas di mana visa dapat diberikan. Kami akan memastikan jurnalis pembangkang, orang-orang yang melawan rezim, artis dan mahasiswa masih bisa datang ke sini, dan kami akan mengeluarkan visa berdasarkan kasus per kasus, dengan mempertimbangkan risiko keamanan.”

Laporan dampak serangan Rusia ke Ukraina

PBB telah menguraikan "penderitaan dan kehancuran yang tak terkatakan" yang ditimbulkan pada Ukraina.

Christian Salazar Volkmann, mempresentasikan laporan tentang hak di Ukraina kepada dewan hak asasi manusia PBB di Jenewa, mengatakan "laporan yang mengganggu" muncul dari pelanggaran dalam penahanan, baik warga sipil maupun tahanan perang.

Baca juga: Dikabarkan Akan Gunakan Nuklir di Ukraina, Ini Jawaban Rusia

Sementara itu, penghilangan paksa dan penahanan sewenang-wenang telah "meluas ” di wilayah yang dikendalikan oleh Rusia dan kuasanya. Ada dua kasus terdokumentasi tentang prajurit Ukraina yang disiksa sampai mati, katanya.

Sekitar 2.000 video, foto, dan file audio tentang dugaan kejahatan perang telah diserahkan ke komisi penyelidikan internasional (UN COI) yang diamanatkan PBB di Ukraina. Rekaman itu diambil melalui aplikasi yang dirancang untuk membuat bukti yang dapat diverifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com