Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara yang Pertama Kali Mengolah Bahan Serat Alam

Kompas.com - 28/09/2022, 17:15 WIB
Iman Fadhilah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah China.

China mulai mengolah bahan serat alam pada 2640 sebelum masehi (SM).

Dilansir dari laman Textile School, Minggu (18/3/2022), tercatat dalam beberapa bukti sejarah, China telah menggunakan serat sutra untuk membuat pakaian dan kebutuhan tekstil lainnya sejak 2640 SM.

Baca juga: Daftar Negara yang Masih Mengakui Raja Inggris Sebagai Kepala Negara

Sumber lain bahkan menyebut China telah menggunakan bahan serat alami sejak 4500 SM.

Dikutip dari Britannica, ada juga bukti sejarah yang menyebutkan bahwa China telah menggunakan bahan serat alami untuk kebutuhan sehari-hari sejak 4500 SM.

Sebelum membahas penggunaan bahan serat alam lebih jauh, tahukah Anda apa itu serat alam?

Serat alam

Menurut buku Sumber Belajar Kemendikbud, serat adalah jenis bahan berupa potongan-potongan yang menyusun jaringan panjang dan utuh.

Serat ini bisa didapat dengan dua cara, yaitu dengan cara buatan (processed fibre) dan serat alami (natural fibre).

Serat alam adalah serat yang diperoleh dari alam bisa berasal dari tumbuhan, biji-bijian, dan hewan.

Contohnya, ada wol, kapas, sutra, dan linen.

Baca juga: Daftar Negara Maju 2022

Bahan serat alami yang termahal adalah linen, bahannya sejuk sekalipun digunakan dalam cuaca panas. Tapi butuh tenaga yang banyak dan waktu yang lama untuk memperoleh bahan tersebut.

Selain China, India juga termasuk di antara negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam.

India tercacat mulai menggunakan bahan kapas untuk kebutuhan tekstil pada tahun 1540 SM.

Setelah itu, bukti adanya penggunaan bahan flax (linen) dan wol pertama kali ditemukan di Swiss dan Mesir pada awal tahun 700-600 SM.

Setiap negara memiliki karakteristik iklim yang berbeda, menghasilkan serat alami yang berbeda-beda di tiap negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com