Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ratu Elizabeth II Waktu Muda, Bertemu Pangeran Philip hingga Bertakhta

Kompas.com - 09/09/2022, 20:36 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

LONDON, KOMPAS.com - Masa pemerintahan Ratu Elizabeth II ditandai dengan sikapnya yang penuh tanggung jawab dan tekadnya untuk mendedikasikan hidupnya untuk rakyatnya.

Bagi banyak orang, ia menjadi titik yang konstan dalam dunia yang bergerak cepat dan menurunnya pengaruh Inggris maupun masyarakat yang berubah yang membuat peran monarki dipertanyakan.

Kesuksesannya dalam mengawal monarki untuk melewati masa-masa penuh guncangan tersebut menjadi semakin luar biasa mengingat fakta bahwa pada saat ia lahir, tidak ada seorang pun yang memprediksi bahwa tahta kerajaan menjadi takdirnya.

 Baca juga: Berapa Gaji Ratu Elizabeth II, dari Mana Asalnya dan Untuk Apa Uangnya?

Elizabeth Alexandra Mary Windsor lahir pada 21 April 1926, di sebuah rumah di dekat alun-alun Berkeley di pusat kota London.

Ia adalah anak perempuan tertua dari Albert atau Duke of York--yang merupakan putra kedua Raja George V--dan istrinya yang dikenal sebagai Lady Elizabeth Bowes-Lyon.

Bayi Elizabeth usai pembaptisan.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Bayi Elizabeth usai pembaptisan.
Baik Elizabeth maupun adiknya, Margaret Rose--yang lahir pada 1930--mendapat pendidikan pribadi di rumah dan dibesarkan di tengah keluarga yang hangat.

Elizabeth sangat dekat baik dengan ayah maupun kakeknya, Raja George V.

Pada usia enam tahun, Elizabeth mengatakan pada pelatih berkudanya bahwa ia ingin menjadi "perempuan desa yang memiliki banyak kuda dan anjing".

Putri Elizabeth (kanan) dan adiknya Margaret siaran pada Perang Dunia II pada 12 Oktober 1940 di London.BBC INDONESIA Putri Elizabeth (kanan) dan adiknya Margaret siaran pada Perang Dunia II pada 12 Oktober 1940 di London.
Krisis penyerahan takhta

Eilzabeth disebut memiliki rasa tanggung jawab yang besar sejak usia dini. Perdana Menteri Winston Churchill pernah dikutip mengatakan bahwa ia memiliki "karisma pemimpin yang luar biasa sejak kanak-kanak".

Meski tidak mengenyam pendidikan formal, Elizabeth membuktikan dirinya mahir berbicara dalam berbagai bahasa dan mempelajari sejarah konstitusi dengan seksama.

Pramuka untuk perempuan atau Girl Guides pertama yang diberi nama 1st Buckingham Palace, sengaja didirikan agar bisa bersosialisasi dengan gadis sebayanya.

Putri Elizabeth bersama orangtuanya dan adiknya Margaret dalam upacara penobatan ayahnya.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Putri Elizabeth bersama orangtuanya dan adiknya Margaret dalam upacara penobatan ayahnya.
Dan ketika Raja George V meninggal pada 1936, anak tertuanya, David, otomatis menjadi Raja Edward VIII.

Namun, pilihan istrinya yang merupakan janda cerai dua kali asal Amerika Serikat, Wallis Simpson, dinilai tak bisa diterima atas alasan politik maupun agama.

Maka dia akhirnya mengundurkan diri.

 Baca juga: Ratu Elizabeth II Wafat, Pangeran Charles Naik Takhta Jadi Raja Charles III

BBC INDONESIA Garis suksesi Kerajaan Inggris.
Masa
perang

Duke of York kemudian menjadi Raja George VI, meski dengan berat hati.

Penobatannya ayahnya sebagai raja memberikan Elizabeth kecil gambaran mengenai masa depannya yang membuatnya menulis bahwa ia menilai pengabdian pada negara "sangat, sangat luar biasa".

Dilatarbelakangi meningkatnya ketegangan di Eropa, sang Raja baru -dengan istrinya yang kini dikenal sebagai Ratu Elizabeth- berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publik pada monarki.

Contoh yang mereka berikan menjadi bahan pelajaran bagi putri tertua.

Pernikahan Putri Elizabeth dengan Philip Mountbatten.PA via BBC INDONESIA Pernikahan Putri Elizabeth dengan Philip Mountbatten.
Tahun 1939, ketika masih berusia 13 tahun, Elizabeth menemani Raja dan Ratu ke Akademi Angkatan Laut Kerajaan di Dartmouth, bersama dengan adiknya, Margaret. Keduanya dipandu oleh salah seorang kadet yang merupakan sepupu ketiganya, Philip, seorang pangeran dari Yunani.

Itu bukan pertama kalinya mereka bertemu tapi untuk pertama kalinya keduanya merasakan ketertarikan satu sama lain.

Elizabeth, ketika masih menjadi putri, dan Pangeran Philip saat pembaptisan Putri Anne, 23 Oktober 1950.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Elizabeth, ketika masih menjadi putri, dan Pangeran Philip saat pembaptisan Putri Anne, 23 Oktober 1950.
Pada masa cuti dari Angkatan Laut, Pangeran Philip menghabiskan waktu dengan kerabat kerajaan dan pada 1944, Elizabeth --yang sudah berusia 18 tahun-benar-benar jatuh cinta kepadanya.

Ia menyimpan fotonya di kamar dan keduanya saling berkirim surat.

Pada 1945, Elizabeth bergabung dengan kesatuan dinas wajib militer dengan belajar mengemudi serta merawat kendaraan.

Saat Perang Dunia II berakhir, ia menyelinap keluar dari Istana Buckingham dengan mengenakan seragam dan merayakan kemenangan sekutu bersama rakyat biasa di dekat kantor perdana menteri tanpa dikenali.

"Kami bertanya pada orangtua saya apakah kami bisa pergi ke luar dan melihat kemeriahan yang terjadi. Saya ingat kami sangat takut dikenali. Saya ingat berbaris dengan orang-orang yang tidak saya kenal bergandengan dan berjalan di Whitehall, kami semua tersapu kebahagiaan dan kelegaan," kata Elizabeth.

 Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal, Dollar Australia Akan Ganti Gambar Raja Charles III

Pernikahan calon ratu

Setelah perang, keinginannya untuk menikahi Pangeran Philip menghadapi sejumlah tantangan.

Raja berpikir ia masih terlalu muda dan Philip harus mengatasi prasangka karena beberapa kerabatnya yang berkebangsaan Jerman mendukung rezim Nazi walapun rekor pribadinya pada masa perang sangat baik.

Ratu Elizabeth merupakan pemegang takhta terlama di Kerajaan Inggris.BBC INDONESIA Ratu Elizabeth merupakan pemegang takhta terlama di Kerajaan Inggris.
Sejumlah pihak juga tidak menyetujui seorang letnan Angkatan Laut yang muda dan biasa-biasa saja menikah dengan pewaris tahta Inggris, dan mereka menyebut Philip "kasar".

Tetapi Elizabeth tetap pada tekadnya dan setelah kunjungan Keluarga Kerajaan ke Afrika Selatan pada 1947, Raja akhirnya menyetujui pernikahan mereka.

Pernikahan yang berlangsung pada November 1947 itu, menurut Winston Churchill, adalah sebuah "kilatan warna" di Inggris pascaperang yang suram.

Penobatan Ratu pertama kali disiarkan secara langsung di TV.PA via BBC INDONESIA Penobatan Ratu pertama kali disiarkan secara langsung di TV.
Duke of Edinburgh--begitulah gelar Pangeran Philip setelah menikah--tetap menjadi prajurit dan sempat bertugas di Malta. Pasangan muda ini juga tetap bisa menikmati kehidupan normal.

Penobatan Takhta

Anak pertama mereka, Charles, lahir pada 1948 disusul oleh adiknya, Anne, yang lahir tahun 1950.

Tetapi Raja yang mengalami tekanan berat selama perang terbaring sakit karena kanker paru-paru akibat kebiasaan merokoknya sejak muda.

Halaman:

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com