Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tanggapi Tuduhan Barat Soal Penggunaan Energi sebagai “Senjata” oleh Rusia

Kompas.com - 07/09/2022, 21:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin membantah bahwa Moskowa menggunakan ekspor energinya sebagai "senjata", setelah Rusia menghentikan pengiriman gas alam melalui pipa utama ke Eropa.

Pipa Nord Stream telah ditutup selama beberapa hari setelah Rusia mengatakan akan memperbaikinya untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Tindakan ini memperkuat kekhawatiran krisis harga energi di Eropa dengan musim dingin semakin mendekat.

Eropa, yang sangat bergantung pada pasokan Rusia, menuduh Moskwa menggunakan energi sebagai pemerasan, menanggapi sanksi atas serangan Rusia ke Ukraina.

"Mereka mengatakan bahwa Rusia menggunakan energi sebagai senjata. Lebih banyak omong kosong! Senjata apa yang kami gunakan? Kami memasok sebanyak yang dibutuhkan sesuai permintaan" dari importir, klaim Putin kepada Forum Ekonomi Timur di kota pelabuhan Pasifik Vladivostok sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: G7 Ingin Kendalikan Harga Minyak Rusia di Pasar Global

Raksasa gas Rusia Gazprom mengatakan pada Jumat (2/9/2022) bahwa Nord Stream akan tetap ditutup untuk perbaikan setelah kebocoran minyak ditemukan di turbin.

Kremlin menegaskan sanksi telah mencegah pemeliharaan infrastruktur gas Rusia dan, khususnya, memblokir kembalinya turbin Siemens yang telah menjalani perbaikan di Kanada.

"Beri kami turbin, kami akan menyalakan Nord Stream besok", kata Putin di forum Vladivostok.

"Kami siap melakukan ini besok, hanya perlu menekan tombol. Tapi bukan kami yang memberikan sanksi," tambah Putin.

“Kebodohan lain”

Berbicara tentang kemungkinan pembatasan harga gas alam Rusia, Putin mengatakan itu adalah "kebodohan lain" dan "solusi di luar pasar lainnya yang tidak memiliki harapan."

Putin memperingatkan bahwa Moskwa akan menghentikan pengiriman ke negara-negara yang memberlakukan pembatasan harga pada ekspor energi Rusia.

"Kami tidak akan memasok apa pun jika itu bertentangan dengan kepentingan kami, dalam hal ini (kepentingan) ekonomi," katanya.

"Tidak ada gas, tidak ada minyak, tidak ada batu bara, tidak ada bahan bakar minyak, tidak ada apa-apa."

Baca juga: Putin: Mustahil Isolasi Rusia, Moskwa Beralih ke Timur Tengah

Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (7/9/2022) mengusulkan agar negara-negara anggota menyetujui batas harga yang akan "memotong pendapatan Rusia", yang digunakan untuk membiayai aksi milisi di Ukraina.

G7 pada Jumat (2/9/2022) berjanji untuk segera menerapkan pembatasan harga pada impor minyak Rusia, dalam upaya untuk memotong sumber dana utama untuk aksi militer Moskwa di Ukraina.

Putin mengatakan Rusia akan menghormati kewajiban kontraktualnya dan berharap negara lain akan melakukan hal yang sama.

"Mereka yang mencoba memaksakan sesuatu pada kami tidak dalam posisi hari ini untuk mendikte keinginan mereka," kata Putin.

Baca juga: Situs Web Pemerintah Kena Serangan Siber, Jepang Selidiki Keterlibatan Kelompok Pro-Rusia

"Mereka harus sadar."

Menunjuk kenaikan harga energi di Eropa menjelang musim dingin, Putin bersikeras Rusia tidak akan memasok apa pun di luar kontrak yang ada.

Menyusul pengenaan sanksi ekonomi atas invasi ke Ukraina, Rusia telah mengurangi atau menghentikan pasokan ke berbagai negara Eropa, menyebabkan harga energi melonjak.

Uni Eropa telah berupaya mengurangi ketergantungannya pada sumber daya energi Rusia dan telah menyetujui rencana untuk mengurangi konsumsi gas alam di seluruh blok.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com