Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Bandara Canberra: Pelaku Menembak Kaca hingga Buat Penumpang Berlarian

Kompas.com - 15/08/2022, 14:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Seorang pria berusia 63 tahun didakwa dengan pelanggaran senjata api setelah melepaskan tembakan di dalam bandara Canberra Australia pada Minggu (14/8/2022) sore.

Polisi mengatakan pria itu, dari New South Wales, duduk di kursi di area check-in sebelum menembak beberapa kali ke jendela gedung.

Tidak ada yang terluka dalam insiden itu, yang membuat penumpang berlari ketakutan sebagaimana dilansir BBC.

Baca juga: Dipicu Cecok Keluarga, Seorang Pria Lakukan Penembakan Massal di Montenegro, 10 Orang Tewas

Kekerasan senjata jarang terjadi di Australia, yang memiliki beberapa undang-undang senjata api terberat di dunia.

Tersangka segera ditahan, dan sebuah senjata ditemukan. Namun polisi mengatakan motifnya masih belum jelas.

Bandara ibu kota Australia dievakuasi sebagai tindakan pencegahan dan beberapa penerbangan dibatalkan atau dijadwalkan ulang.

Media Australia melaporkan bahwa tersangka melepaskan sekitar lima tembakan. Lubang peluru terlihat di kaca jendela terminal.

Rekaman telah muncul di media sosial yang konon menunjukkan seorang pria ditangkap oleh petugas polisi di bandara.

Baca juga: Mal Terbesar di AS Lockdown karena Ada Penembakan

Saksi mata menggambarkan kekacauan dan kebingungan penumpang.

Seorang wanita mengatakan kepada BBC bahwa dia bersembunyi di bawah meja di salah satu ruang tunggu bandara.

Alison, saksi lain, mengatakan dia baru saja meletakkan tasnya di alat pemeriksaan barang ketika dia mendengar suara tembakan.

"Saya berbalik dan ada seorang pria berdiri dengan pistol, seperti pistol kecil, menghadap ke arah tempat penurunan penumpang dari mobil," katanya seperti dikutip oleh surat kabar Sydney Morning Herald.

Lily Thomson, seorang reporter untuk penyiar publik ABC, mengatakan dia mendengar tembakan dan menyadari ada yang tidak beres ketika orang-orang mulai berteriak "lari".

"Saya melihat nenek ini dengan bayi dan ketakutan di wajahnya dan saya tahu itu adalah sesuatu yang serius.”

Baca juga: China Buru Polisi Tersangka Penembakan yang Tewaskan 3 Orang, Tawarkan Hadiah Rp 221 Juta

"Jadi kami semua lari dan saya bersama dengan nenek itu dan bayinya dan bersembunyi di balik meja informasi. Kami diam di sana selama beberapa menit sampai keamanan menyuruh kami mengungsi ke tempat parkir.”

"Semua orang bersembunyi di balik kursi dan orang-orang berlarian. Itu menakutkan," kata Thomson.

Beberapa penumpang terjebak di landasan pesawat saat petugas polisi menyisir terminal. Para penumpang kemudian baru diizinkan turun setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com