CHICAGO, KOMPAS.com - Mahasiswa Indonesia kembali toreh prestasi di luar negeri. Kabar baik itu kali ini datang dari Marcellus Arnold dan Yolanda Victoria Rajagukguk.
Dua mahasiswa program doktoral Indonesia dari Poznan University of Life Sciences, Polandia itu terpilih sebagai pemenang kompetisi Developing Solutions for Developing Countries (DSDC).
Kompetisi internasional ini diselenggarakan oleh Institute of Food Technologists Student Association (IFTSA) di Chicago pada Minggu-Rabu (10-13/7/2022).
Baca juga: Unjuk Kebolehan Tim Angklung Jabar di Field Museum, Pukau Warga AS
Arnold menjelaskan, kompetisi ini diadakan setiap tahun untuk menggali ide-ide kreatif dari para mahasiswa untuk menghadapi permasalahan pangan yang umumnya dihadapi negara-negara berkembang.
“Topik yang diangkat tahun ini adalah membuat yogurt yang tahan di suhu ruangan tanpa menghilangkan bakteri baiknya,” ucap dia, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang dikirim KJRI Chicago kepada Kompas.com, Sabtu (16/7/2022).
“Dalam kompetisi ini, kami membawa produk dadih, yogurt tradisional dari Sumatera Barat,” sambung Yolanda.
Menurut dia, dadih masih banyak diproduksi secara tradisional dengan masa kadaluarsa yang relatif singkat dan dengan jumlah produksi yang terus menurun.
Mereka kemudian menawarkan ide berupa produk dadih bernama DadYo yang tahan lama, higienis, dan mengandung lebih banyak probiotik.
Selain itu, mereka juga berkeinginan untuk melestarikan salah satu kuliner khas Minangkabau ini.
“Jangan sampai khasanah kuliner tradisional ini hilang,” jelas Arnold.
Baca juga: Saat KJRI Chicago Rela Tempuh 350 Km demi Perkenalkan Soto Betawi di Michigan...
Ide Arnold dan Yolanda yang tergabung dalam tim MahasiswaPL dianggap sebagai inovasi terbaik dan terpilih sebagai juara pertama oleh dewan juri yang terdiri dari kalangan praktisi dan akademisi di bidang pangan.
Juara kedua dan ketiga pada kompetisi tersebut disabet oleh dua tim yang berasal dari Universitas Kosta Rika.
Selain Arnold dan Yola, terdapat dua lagi tim mahasiswa Indonesia yang masuk sebagai finalis dan memperoleh predikat honorable mention.
Tim Cryogurt dari Unika Soegijapranata, yang beranggotakan Leony Kristina, Alicia Brillia Sarwono, dan Severus Ryan Wisastra, mengembangkan yogurt instan yang diolah dan dikemas dalam bentuk bubuk.
Bagi Unika Soegijapranata, ini merupakan prestasi tersendiri karena merupakan pertama kalinya kampus yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah tersebut mengirimkan tim dalam kompetisi DSDC.
Tim lainnya dari Indonesia adalah Sumber Rejeki dari Institut Pertanian Bogor yang beranggotakan Muhammad Izzuddin, Shidqiyya Aufan Nada, dan Navyo Andi Firmansyah.
IPB sesungguhnya sudah malang melintang di kompetisi ini dan berhasil meraih juara dua pada kompetisi tahun lalu.
Baca juga: KJRI Chicago Gelar Lomba Desain Batik, Antar Batik Lebih Dekat ke Publik Amerika
Pada kompetisi tahun 2022 ini, mereka mengikuti secara online, menawarkan produk yogurt susu kedelai untuk konsumen vegan dan lactose intolerant yang diberi nama Soy-AY.
Menurut Konsul Jenderal RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir, keikutsertaan para mahasiswa Indonesia dalam kompetisi ini merupakan sesuatu hal yang positif, serta patut mendapatkan dukungan dan apresiasi.
“Berhasilnya mahasiswa Indonesia mengikuti putaran final kompetisi DSDC ini, bahkan merebut juara pertama, menandakan bahwa Indonesia terus mampu mencetak generasi muda yang berkualitas dan mampu bersaing secara global,” jelas Konjen Meri.
Dia memastikan, KJRI Chicago akan mendukung penuh partisipasi mahasiswa Indonesia pada event-event internasional yang diselenggarakan di kawasan Midwest Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.