BERN, KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun diuntungkan dengan sistem lama pemberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, kali ini puluhan calon jemaah haji 2022 Indonesia di Swiss harus menelan kekecewaan.
"Tahun ini tidak ada satu pun jemaah haji Indonesia dari Swiss yang bisa berangkat,“ tutur Ustaz Desrial Anwar, Imam Masyarakat Muslim Indonesia di Swiss, dalam sambungan telepon dengan Kompas.com pada Rabu (22/6/2022).
Penyebab gagal berangkatnya puluhan calon jemaah haji asal Swiss ke Arab Saudi, imbuh Desrial, adalah penerapan sistem baru dalam proses seleksi calon jemaah haji yang diterapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Baca juga: Ingin Haji, 3 Anak Muda Indonesia Nekat Naik Sepeda Menuju Mekkah
"Kerajaan Arab Saudi saat ini menerapkan undian melalui Motawif untuk menyeleksi calon jemaah haji asal tiga benua,“ paparnya.
Ustaz Desrial melanjutkan, dulu calon jemaah haji Indonesia asal Swiss tinggal mendaftarkan diri ke agen travel yang disetujui Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
"Cukup proses selama sebulan, dipastikan bisa berangkat,“ katanya.
"Tiap individu yang ingin naik haji, harus daftar online sendiri melalui platform Motawif,“ terang Ustaz Desrial.
Setelah mendaftar, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan meneliti syarat kelengkapan administrasinya. Akan tetapi, lolos dari tahap ini tidak langsung bisa terbang ke Tanah Suci pada haji 2022.
"Masih akan diundi lagi, apakah bisa berangkat atau tidak,“ papar laki laki yang biasa dipanggil Ustadz Aal tersebut.
Baca juga:
Bersama berjalannya waktu serta berbagai ketidakpastian, masih kata Ustaz Desrial, yang benar-benar tetap mau berangkat menyusut lagi menjadi 20 orang.
"Terakhir yang saya dengar, mereka yang masuk dalam undian sebanyak 17 orang. Dan semuanya gagal,“ katanya.
Ustaz Desrial menuding ketidaksiapan Motawif sebagai biang keladi gagalnya keberangkatan calon jemaah haji Indonesia di Swiss ke Arab Saudi.
"Maksudnya mungkin mulia, tapi di lapangan tidak bisa berjalan dengan semestinya,“ ungkapnya.
"Kami ingin agar sistem ini dipertimbangkan kembali. Bahkan kalau perlu dikembalikan ke sistem lama, kepada travel agent di lapangan,“ pinta Ustaz Desrial.
Motawif, menurut Ustaz Desrial, kurang optimal untuk melayani pendaftaran online calon jemaah haji 2022 dari tiga benua.
Baca juga: Arab Saudi Terapkan Protokol Covid-19 Baru Jelang Kedatangan Jemaah Haji Asing Pertama Sejak Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.