Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haji 2022: Puluhan Calon Jemaah Indonesia di Swiss Gagal Berangkat akibat Sistem Baru

Kompas.com - 23/06/2022, 13:02 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BERN, KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun diuntungkan dengan sistem lama pemberangkatan jemaah haji ke Arab Saudi, kali ini puluhan calon jemaah haji 2022 Indonesia di Swiss harus menelan kekecewaan.

"Tahun ini tidak ada satu pun jemaah haji Indonesia dari Swiss yang bisa berangkat,“ tutur Ustaz Desrial Anwar, Imam Masyarakat Muslim Indonesia di Swiss, dalam sambungan telepon dengan Kompas.com pada Rabu (22/6/2022).

Penyebab gagal berangkatnya puluhan calon jemaah haji asal Swiss ke Arab Saudi, imbuh Desrial, adalah penerapan sistem baru dalam proses seleksi calon jemaah haji yang diterapkan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Baca juga: Ingin Haji, 3 Anak Muda Indonesia Nekat Naik Sepeda Menuju Mekkah

"Kerajaan Arab Saudi saat ini menerapkan undian melalui Motawif untuk menyeleksi calon jemaah haji asal tiga benua,“ paparnya.

Ustaz Desrial melanjutkan, dulu calon jemaah haji Indonesia asal Swiss tinggal mendaftarkan diri ke agen travel yang disetujui Pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

"Cukup proses selama sebulan, dipastikan bisa berangkat,“ katanya.

Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.DOK DEWI BIRRER Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.
Namun, setelah dua tahun dibayangi pandemi Covid-19, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tahun ini menerapkan sistem baru untuk haji 2022. Agen travel yang dulunya mendapatkan izin untuk menerbangkan jemaah haji asal Swiss sekarang dicabut izinnya.

"Tiap individu yang ingin naik haji, harus daftar online sendiri melalui platform Motawif,“ terang Ustaz Desrial.

Setelah mendaftar, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan meneliti syarat kelengkapan administrasinya. Akan tetapi, lolos dari tahap ini tidak langsung bisa terbang ke Tanah Suci pada haji 2022.

"Masih akan diundi lagi, apakah bisa berangkat atau tidak,“ papar laki laki yang biasa dipanggil Ustadz Aal tersebut.

Baca juga:

Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.DOK DEWI BIRRER Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.
Sistem ini juga tidak menjamin lagi bahwa calon jemaah haji 2022 bisa berangkat bersama atau dalam hotel serupa. "Dari 52 warga Indonesia yang berniat berangkat haji, turun menjadi 42 orang,“ jelasnya.

Bersama berjalannya waktu serta berbagai ketidakpastian, masih kata Ustaz Desrial, yang benar-benar tetap mau berangkat menyusut lagi menjadi 20 orang.

"Terakhir yang saya dengar, mereka yang masuk dalam undian sebanyak 17 orang. Dan semuanya gagal,“ katanya.

Ustaz Desrial menuding ketidaksiapan Motawif sebagai biang keladi gagalnya keberangkatan calon jemaah haji Indonesia di Swiss ke Arab Saudi.

"Maksudnya mungkin mulia, tapi di lapangan tidak bisa berjalan dengan semestinya,“ ungkapnya.

Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.DOK DEWI BIRRER Jemaah haji Indonesia dari Swiss ketika melaksanakan haji di Mekkah pada 2016.
Setelah pembatasan ketat proses haji 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mewajibkan calon jemaah haji 2022 dari Benua Amerika, Australia, dan Eropa mendaftar online melalui platform Motawif.

"Kami ingin agar sistem ini dipertimbangkan kembali. Bahkan kalau perlu dikembalikan ke sistem lama, kepada travel agent di lapangan,“ pinta Ustaz Desrial.

Motawif, menurut Ustaz Desrial, kurang optimal untuk melayani pendaftaran online calon jemaah haji 2022 dari tiga benua.

Baca juga: Arab Saudi Terapkan Protokol Covid-19 Baru Jelang Kedatangan Jemaah Haji Asing Pertama Sejak Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com