Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dom Phillips, Jurnalis Inggris yang Tewas di Hutan Amazon dan Investigasi Terakhirnya yang Berbahaya

Kompas.com - 19/06/2022, 08:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Pada Februari, salah satu pria yang sekarang ditahan atas pembunuhan Pereira dan Phillips, seorang nelayan bernama Amarildo da Costa Oliveira, diduga melepaskan tembakan ke Pereira dan rekan lainnya di Itaquai.

"Saya mengatakan kepadanya: 'Hati-hati di wilayah yang Anda tuju. Tahukah Anda bahwa mereka menembak Bruno?” Possuelo ingat pernah berkata.

"Betulkah?" Phillips menjawab, sebelum kembali ke hotelnya untuk berkemas. Teman-teman Pereira mengatakan dia menolak untuk diintimidasi oleh ancaman.

Sementara suasana kekerasan telah semakin mencengkeram Brasil sejak pemilihan presiden 2018, yang oleh para aktivis dilihat sebagai serangan bersejarah terhadap hak-hak Pribumi dan lingkungan.

“Nelayan-nelayan ini tidak mampu membunuh saya,” Pereira baru-baru ini memberi tahu seorang teman, menurut Rubens Valente, seorang jurnalis Brasil yang telah banyak menulis di Amazon.

“Dia pikir itu ancaman kosong,” kata Valente.

Baca juga: Makin Gundul, Hutan Amazon Alami Deforestasi Terparah dalam 15 Tahun Terakhir

Ancaman nyata

Ancaman itu nyata. Sekitar pukul 6 pagi pada Minggu (5/6/2022), setelah menyelesaikan laporannya, Phillips dan Pereira mulai kembali menyusuri Itaquai menuju Atalaia do Norte dalam perjalanannya pulang.

Mereka berhenti sebentar di sebuah desa tepi sungai, Sao Rafael, untuk berbicara dengan seorang nelayan setempat tetapi pergi setelah diberi tahu yang dicari tidak ada di rumah.

Malam sudah menyeliputi wilayah itu ketika Phillips dan Pereira memulai kembali perjalanan sungai mereka, dari titik yang hampir sama di mana perjalanan itu diganggu secara brutal.

Beberapa menit setelah kembali ke sungai, mereka tewas, disergap dan diseret ke hutan terdekat di mana mereka dikubur di tanah.

Barang-barang mereka disimpan di sepetak hutan banjir terdekat, di mana tim pencari Pribumi menemukan barang-barang termasuk ransel Phillips dan celana panjang milik Pereira.

Sekitar pukul 18.40 pada Rabu (15/6/2022), setelah pencarian 10 hari, mayat mereka akhirnya ditemukan.

Tim pencari berangkat dari Itaquaí menuju Atalaia do Norte dengan iring-iringan tiga kapal yang dipimpin oleh sebuah kapal ambulans putih dan dikawal oleh pasukan tentara.

Baca juga: Penelitian: Iklim di Amazon pada 2500 Diramalkan Berubah Jadi Tandus

Beberapa menit kemudian Orlando Possuelo muncul dari hutan, di mana tersangka Amarildo da Costa Oliveira memimpin polisi ke lokasi penguburan.

“Rasanya seperti misi tercapai,” kata Possuelo dalam perjalanan menuju ke hilir, ke basis pencarian masyarakat adat, yang telah dia koordinasikan sejak perburuan Pereira dan Phillips dimulai hampir dua minggu lalu.

Dia dikelilingi oleh sukarelawan Pribumi dari masyarakat Marubo, Kanamari dan Matis, yang memainkan peran penting dalam membawa pulang dua pria pejuang lingkungan itu.

"Kami selalu mengatakan ketika kami melakukan pekerjaan kami bahwa kami tidak akan pernah meninggalkan siapa pun. Kami tinggal di sini dan kami berjuang untuk rekan kami," kata Possuelo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com