Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Hong Kong Menangkap Sejumlah Orang saat Larangan Peringatan Tragedi Tiananmen Diterapkan

Kompas.com - 05/06/2022, 07:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Pihak berwenang Hong Kong menahan sejumlah orang ketika mereka menekan setiap peringatan tragedi Tiananmen ke-33 pada Sabtu (4/6/2022), di tengah upaya China menghapus semua pengingat akan peristiwa mematikan itu.

Diskusi tentang peristiwa 4 Juni 1989, ketika China mengirim pasukan dan tank untuk pengunjuk rasa damai, sudah dilarang di daratan.

Baca juga: China Larang Warganya Peringati 33 Tahun Tragedi Tiananmen

Hong Kong yang semi-otonom menjadi satu-satunya tempat di China, di mana peringatan skala besar masih ditoleransi.

Tapi itu setidaknya sampai dua tahun lalu, sebelum Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional China, untuk memadamkan perbedaan pendapat setelah protes besar-besaran pro-demokrasi pada 2019.

Wartawan AFP melihat setidaknya setengah lusin orang dibawa pergi oleh polisi pada Sabtu (4/6/2022). Sebagian besar dari mereka ditangkap pada malam hari, termasuk aktivis Yu Wai-pan dari partai Liga Sosial Demokrat (LSD).

Seorang petugas polisi meminta seorang aktivis pro-demokrasi untuk meninggalkan Taman Victoria Hong Kong, Sabtu, 4 Juni 2022. AP PHOTO/KIN CHEUNG Seorang petugas polisi meminta seorang aktivis pro-demokrasi untuk meninggalkan Taman Victoria Hong Kong, Sabtu, 4 Juni 2022.

LSD mengatakan Yu kemudian dibebaskan tanpa dakwaan, sementara sesama anggota Lau Shan-ching ditangkap karena mengenakan kemeja bergambar mendiang aktivis demokrasi China Li Wangyang, dengan masker bertuliskan "berkabung 4 Juni".

Polisi mengonfirmasi bahwa seorang pria berusia 80 tahun ditangkap karena menghalangi petugas pada hari sebelumnya.

Belum ada konfirmasi terkait jumlah penangkapan yang dilakukan setelah malam tiba.

Baca juga: Slogan Martir Monumen Peringatan Insiden Lapangan Tiananmen yang Terakhir di Hong Kong Ditutup

Pihak berwenang memperingatkan bahwa "berpartisipasi dalam majelis yang tidak sah" pada Sabtu (4/6/2022) berisiko hukuman maksimum lima tahun penjara.

Mereka juga menutup sebagian besar Taman Victoria, yang pernah menjadi tempat acara penyalaan lilin tahunan.

Taman dan distrik perbelanjaan Causeway Bay yang berdekatan dijaga ketat pada Sabtu (4/6/2022), dengan beberapa orang menjadi sasaran pencarian.

Yu dan dua anggota LSD lainnya, semuanya mengenakan masker putih dengan tanda silang hitam di mulutnya, datang ke Causeway Bay di malam hari dan berdiri diam di jalan.

Dalam waktu 30 detik, polisi membawa mereka pergi untuk penggeledahan.

Mereka dibebaskan tetapi saat mendekati Victoria Park mereka dihentikan dan Yu dibawa pergi.

"Selama 33 tahun selalu damai, tapi hari ini seperti (polisi) menghadapi musuh besar," kata Chan Po-ying, kepala LSD sebagaimana dilansir AFP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com