Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ahli Bahan Peledak Suriah Disebut Bantu Rusia Siapkan Serangan ke Ukraina

Kompas.com - 23/05/2022, 12:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Puluhan ahli bahan peledak Suriah dikerahkan ke Rusia untuk membantu mempersiapkan potensi kampanye serupa dalam perang Ukraina.

Petugas intelijen Eropa mengatakan lebih dari 50 spesialis, semuanya dengan pengalaman luas dalam membuat dan mengirimkan bahan peledak mentah atau bom barel, telah berada di Rusia selama beberapa minggu.

Baca juga: Catatan Peristiwa Penting Invasi Rusia di Ukraina Jelang Bulan Keempat

“(Mereka) bekerja bersama pejabat dari militer Vladimir Putin,” menurut laporan pejabat Eropa itu sebagaimana dilansir Guardian pada Minggu (22/5/2022).

Kedatangan mereka dipahami sebagai salah satu faktor di balik peringatan AS dan Eropa, bahwa militer Rusia mungkin mempersiapkan penggunaan senjata kimia dalam invasi ke Ukraina, yang memasuki bulan keempat dengan sedikit tanda perlambatan.

Ancaman bom barel

Bom barel adalah bahan peledak mentah yang dikemas dalam drum dan dijatuhkan dari helikopter. Senjata ini telah digunakan untuk menimbulkan dampak yang menghancurkan selama perang Suriah.

Rezim Suriah juga secara teratur dituduh mengisi tabung dengan klorin dan menjatuhkannya di kota-kota yang dikuasai oposisi. Penggunaannya menyebabkan ratusan kematian dan memicu kekhawatiran yang meluas.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-88 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Gempur Pasukan Kyiv dengan Serangan Udara dan Artileri

Tanpa senjata anti-pesawat, oposisi anti-Assad hanya memiliki sedikit untuk melawan supremasi udara militer Suriah, yang merupakan faktor besar agar rezim merebut kembali bagian-bagian negara itu setelah 10 tahun perang.

Akan tetapi, situasinya sangat berbeda di Ukraina. Pasukan Ukraina telah dipersenjatai dengan rudal darat ke udara yang mematikan dapat menjatuhkan jet dan helikopter Rusia.

Taktik itu diyakini berhasil menghentikan kemajuan dan membuat pasukan darat Putin terkena tembakan artileri yang mematikan.

“Ini mungkin mengapa kita belum melihat mereka melintasi perbatasan,” kata seorang pejabat Eropa. “Kami tahu kapasitasnya ada, tetapi jika mereka menggunakannya, mereka kalah; kita akan tahu siapa yang melakukannya, dan mereka kemungkinan besar akan terbunuh.”

Spesialis bom barel berada di garda depan pasukan yang dikirim pemerintah Suriah ke Rusia untuk mendukung Putin, yang dukungannya telah berperan penting dalam mengamankan cengkeraman kekuasaan rezim Assad.

Helikopter MI24 tentara Suriah melepaskan bom barel di atas Damaskus selatan di area kamp pengungsi Palestina Yarmuk pada 27 April 2018.AFP PHOTO/RAMI AL SAYED Helikopter MI24 tentara Suriah melepaskan bom barel di atas Damaskus selatan di area kamp pengungsi Palestina Yarmuk pada 27 April 2018.

Baca juga: Ukraina Enggan Gencatan Senjata Jika Serahkan Wilayahnya ke Rusia

Perekrutan di Suriah

Pemerintah Suriah telah mendirikan empat pusat perekrutan utama untuk penempatan Rusia, di Damaskus, Latakia, Hama dan Homs.

Perekrutan dikerahkan di bawah kontrak dengan Grup Wagner, organisasi militer swasta Rusia. Mereka telah memainkan peran utama dalam mempekerjakan tentara bayaran untuk mendukung serangan Rusia.

Wagner menonjol di Libya dan Suriah timur yang mendukung kepentingan Rusia, meski kadang-kadang memiliki hubungan yang bergejolak dengan Kremlin.

Pada awal 2018, pasukannya terlibat dalam pertempuran brutal dengan pasukan AS dan Kurdi di provinsi Deir Azzour Suriah. Lebih dari 140 tentara bayaran tewas, terutama oleh artileri AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com