Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ahli Bahan Peledak Suriah Disebut Bantu Rusia Siapkan Serangan ke Ukraina

Kompas.com - 23/05/2022, 12:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Pejabat Eropa mengatakan bahwa pemerintah Rusia telah memberikan lampu hijau untuk serangan itu.

"Sepertinya mereka terlalu sulit dikendalikan," kata seorang pejabat. “Kami tahu pasti bahwa Kremlin (sengaja) memangkas mereka.”

Sejak itu, Wagner telah menjadi pusat serangan Rusia. Pasukannya termasuk yang pertama dikerahkan ke Ukraina dan dituduh melakukan kekejaman di Bucha, di mana hingga 1.000 orang dibantai selama beberapa hari pada awal April.

Baca juga: Ukraina Enggan Gencatan Senjata Jika Serahkan Wilayahnya ke Rusia

Tentara bayaran atau sukarela?

Para pejabat Barat meyakini antara 800 dan 1.000 tentara Suriah sejauh ini secara sukarela melakukan perjalanan ke Rusia. Kremlin disebut telah menjanjikan mereka gaji antara 1.500 - 4.000 dollar AS (Rp 20 juta hingga Rp 60 juta).

Bayaran itu 20 kali lipat dari jumlah yang akan mereka terima di Suriah, di mana keruntuhan ekonomi telah menghancurkan nilai mata uang lokal.

Kerabat seorang letnan tentara Suriah yang mendaftar untuk berperang di Ukraina menyangkal bahwa pamannya adalah seorang tentara bayaran.

“Mereka pergi ke sana sebagai unit tentara reguler,” katanya.

“Dia bepergian dengan satu peleton penuh. Hanya empat dari mereka yang tidak mau pergi. Putin melakukan banyak hal untuk kami, dan kami dapat membantunya sekarang.”

Pada akhir April, pemerintah Ukraina mengklaim bahwa hingga 25 pejuang Libya atau Suriah telah tewas di kota Popasna, meskipun hal ini dibantah oleh pejabat Suriah dan anggota oposisi.

Baca juga: Bintang Hollywood Morgan Freeman Kena Sanksi dari Rusia Bersama 963 Warga AS Lainnya

“Saya menanyakan hal itu kepada paman saya,” kata kerabat yang menolak disebutkan namanya itu.

“Dia bilang itu bukan mereka, tapi mungkin orang Libya. Dia bersikeras bahwa tidak satu pun dari mereka yang melintasi perbatasan.”

Wagner diperkirakan mengerahkan hingga 500 orang sebagai elemen pengintai di Ukraina. Banyak yang telah diterbangkan dari wilayah konflik di sekitar Afrika utara dan tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com