"Selama Anda mendengarkan kami dan membayar sedikit biaya, kami akan menghapus rekamannya dan tidak mengganggu Anda."
Pria Singapura, yang sejak itu mengajukan laporan polisi, mengatakan kepada teman perempuannya bahwa teman-temannya juga menjadi korban skema pemerasan "keji" ini.
Deepfake dapat digunakan dalam meme untuk hiburan, tapi itu juga dapat disalahgunakan untuk tujuan jahat.
Pada Maret 2019, para penjahat menggunakan perangkat lunak kecerdasan buatan untuk menipu CEO sebuah perusahaan energi yang berbasis di Inggris agar percaya bahwa dia sedang berbicara dengan bosnya, menurut laporan Forbes.
Dia kemudian mengikuti perintah penipu dan mentransfer 243.000 dollar AS (Rp 3,5 miliar) ke rekening bank mereka.
Baca juga: Hacker Korea Utara Retas Lembaga Think Tank Nuklir Korea Selatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.