Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-64 Serangan Rusia ke Ukraina, PBB Akui Gagal Akhiri Perang, Kyiv Dibom Lagi

Kompas.com - 29/04/2022, 06:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

"Sebenarnya 8.600 kasus hanya tentang kejahatan perang, dan lebih dari 4.000 kasus terkait dengan kejahatan perang," kata Venediktova.

Sekjen PBB: Dewan Keamanan gagal cegah dan akhiri perang

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa Dewan Keamanan gagal melangkah cukup jauh dalam upayanya untuk "mencegah dan mengakhiri" perang Rusia di Ukraina.

"Biar saya perjelas: Dewan Keamanan gagal melakukan segala daya untuk mencegah dan mengakhiri perang ini. Dan ini adalah sumber kekecewaan, frustrasi, dan kemarahan besar," kata dia pada konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, selama kunjungannya ke Kyiv.

Dia berbicara setelah mengunjungi Bucha dan dua kota lain di mana pasukan Rusia dituduh membantai warga sipil, pada kunjungan pertamanya ke Ukraina sejak Rusia menginvasi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-60 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Gempur Pabrik Azovstal, Turki Siap Bantu Negosiasi

Kyiv terkena serangan Rusia saat Sekjen PBB berkunjung

Serangan Rusia menghantam Kyiv saat Sekjen PBB Guterres berkunjung. Ini merupakan pengeboman pertama di ibu kota Ukraina sejak pertengahan April, kata kantor presiden dan koresponden AFP.

"Serangan rudal di pusat kota Kyiv selama kunjungan resmi @antonioguterres," tweet kantor Zelensky, dengan koresponden AFP mendengar ledakan dan melihat asap dan api datang dari daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengutuk serangan itu sebagai "tindakan barbarisme keji".

Peringatan Kremlin tentang senjata

Kremlin mengatakan bahwa pengiriman senjata Barat ke Ukraina merupakan ancaman bagi keamanan Eropa.

"Kecenderungan untuk memompa senjata, termasuk senjata berat ke Ukraina, ini adalah tindakan yang mengancam keamanan benua, memprovokasi ketidakstabilan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-59 Serangan Rusia ke Ukraina, Rudal Hantam Odesa, Turki Tutup Jalur Pasukan Putin, Rusia Bocorkan Rencana Perang Selanjutnya

Dia bereaksi terhadap komentar Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, yang meminta sekutu Kyiv untuk mengirim lebih banyak tank dan senjata berat lainnya ke Ukraina.

Sementara itu, parlemen Jerman mendukung pemberian senjata berat kepada Ukraina, menandai pergeseran dari pendekatan yang sebelumnya hati-hati ke Rusia.

7 depot bahan bakar Ukraina hancur

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menghancurkan tujuh depot bahan bakar dan amunisi Ukraina dengan "rudal presisi tinggi".

Warga Inggris tewas

Kementerian Luar Negeri Inggris mengonfirmasi bahwa seorang warga negara Inggris telah tewas di Ukraina dan satu lagi hilang.

Media Inggris melaporkan bahwa pasangan itu mungkin berperang melawan pasukan Rusia.

Beberapa warga negara Inggris dan ganda Inggris-Ukraina diketahui telah menjadi sukarelawan di pihak Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-58 Serangan Rusia ke Ukraina, Rusia Berupaya Rebut Ukraina Timur dan Selatan, Sekjen PBB Temui Putin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com