Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-56 Serangan Rusia ke Ukraina, Ultimatum Ketiga Rusia Diabaikan Mariupol, Jerman Hentikan Pengiriman Senjata

Kompas.com - 21/04/2022, 06:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Militer Vladimir Putin terus melakukan serangan di kota-kota timur Ukraina terus pada hari ke-56 serangan Rusia ke Ukraina.

Sementara itu tim penyelamat bekerja di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Mariupol.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-55 Serangan Rusia ke Ukraina, Moskwa Pastikan Hadiri Agenda G20, 1.260 Target Diserang dalam Semalam

Lebih dari 5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu negara itu pada 24 Februari, menurut angka dari badan pengungsi PBB (UNHCR).

Perempuan dan anak-anak menyumbang 90 persen dari mereka yang melarikan diri. Lebih lanjut 7,1 juta orang mengungsi di dalam Ukraina.

Sekitar 120 warga sipil yang tinggal di sebelah pabrik pergi melalui koridor kemanusiaan, menurut kantor berita Interfax, mengutip TV pemerintah Rusia.

Berikut rangkuman peristiwa penting dalam hari ke-56 serangan Rusia ke Ukraina:

Baca juga: POPULER GLOBAL: Permohonan Putus Asa dari Mariupol | Jutawan Ukraina Minta Rumahnya Dibom

Ultimatum ketiga Rusia diabaikan Mariupol

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (20/4/2022) pagi, kementerian pertahanan Rusia mengatakan akan "sekali lagi" menawarkan opsi kepada pasukan Ukraina "untuk berhenti berperang dan meletakkan senjata mereka" pada pukul 14.00 waktu Moskwa (11.00 GMT) pada Rabu (20/4/2022).

Seorang komandan Ukraina dari brigade laut terpisah ke-36 di Mariupol membuat permohonan mendesak dalam sebuah video yang dibagikan di halaman Facebook-nya.

Dia mengatakan pasukannya mungkin menghadapi "hari-hari terakhir, atau mungkin jam-jam terakhir".

Serhiy Volyna mengatakan pasukannya kalah jumlah 10 banding satu. Dia pun meminta para pemimpin dunia untuk membantu 500 tentara yang terluka dan ratusan warga sipil yang terperangkap di kota itu.

Sebuah konvoi kecil bus yang membawa puluhan warga sipil dilaporkan telah berangkat dari titik evakuasi yang direncanakan di Mariupol, untuk wilayah yang dikuasai Ukraina.

Otoritas kota Mariupol sebelumnya mengatakan berharap mengevakuasi sekitar 6.000 orang, di bawah kesepakatan awal dengan Rusia, yang pertama dalam beberapa minggu.

Baca juga: Mariupol Dikepung Rusia, Komandan Marinir Ukraina: Waktu Kami Tinggal Beberapa Jam Lagi, Tolong Kami

Aliran senjata

Pentagon mengatakan bahwa Ukraina baru-baru ini menerima pesawat-pesawat tempur dan suku cadang untuk meningkatkan angkatan udaranya, sementara menolak menyebutkan jumlah pesawat dan asal-usulnya.

Kyiv telah meminta mitra Baratnya untuk menyediakan MiG-29, yang cara terbangnya sudah diketahui para pilot Ukraina, dan beberapa negara Eropa Timur memilikinya.

Norwegia telah menyumbangkan sekitar 100 rudal pertahanan udara Mistral ke Ukraina, kata kementerian pertahanan Norwegia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com