Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Dendam, Rusia Tutup Konsulat Negara Baltik dan Usir Diplomat

Kompas.com - 21/04/2022, 20:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia telah menutup konsulat negara-negara Baltik dan mengusir diplomat mereka sebagai tindakan pembalasan.

Penutupan konsulat negara-negara Baltik tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (21/4/2022), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, pihaknya menutup konsulat Latvia di St Petersburg dan Pskov, konsulat Estonia di St Petersburg dan Pskov, serta konsulat Lituania di St Petersburg.

Baca juga: Apresiasi Suasana Ramadhan, Dubes Rusia Puji Toleransi Masyarakat Indonesia

Kementerian tersebut mengatakan, semua diplomat konsulat, termasuk kepala mereka, dinyatakan sebagai persona non grata.

Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan bahwa karyawan staf administrasi dan teknis yang bukan warga negara Rusia tidak dapat diterima.

"Kami menuntut agar semua orang tersebut meninggalkan wilayah Federasi Rusia dalam waktu yang sama yang diberikan untuk keberangkatan misi konsuler Rusia dari negara-negara ini," kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca juga: 1.020 Mayat Warga Sipil Ditemukan Usai Rusia Tarik Pasukan dari Kyiv Ukraina

Sebelumnya pada awal Aril, Latvia menutup konsulat Rusia di Kota Liepaja dan Daugavpils serta mengusir 13 diplomat.

Sementara itu, Estonia menutup konsulat Rusia di Narva, menutup departemen konsuler Rusia di Tartu, dan menyatakan 14 warga negara Rusia, termasuk tujuh diplomat, sebagai persona non grata.

Selain itu, Lituania juga menutup konsulat Rusia di negaranya pada 4 April.

Baca juga: Rusia Uji Coba ICBM Terbaru, Putin: Musuh Akan Pikir-pikir

Negara-negara Baltik mengatakan bahwa langkah tersebut mereka ambil sebagai tanda solidaritas dengan Ukraina dan protes terhadap invasi Rusia.

Sejauh ini, setidaknya 2.224 warga sipil telah tewas dan 2.897 terluka di Ukraina akibat perang, menurut perkiraan PBB.

Lebih dari 5 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan lebih dari 7 juta lebih pengungsi internal, kata badan pengungsi PBB.

Baca juga: AS Tanggapi Santai ICBM Terbaru Rusia: Bukan Ancaman Bagi Kami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com