Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Baru, Putin Kirim Peringatan untuk Barat

Kompas.com - 21/04/2022, 07:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba pertama rudal balistik antarbenua baru pada Rabu (20/4/2022).

Presiden Vladimir Putin mengatakan senjata terbaru ini akan membuat Barat "berpikir dua kali" sebelum menyembunyikan niat agresif apa pun terhadap Rusia.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Permohonan Putus Asa dari Mariupol | Jutawan Ukraina Minta Rumahnya Dibom

Uji peluncuran rudal Sarmat dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskwa dan Barat, atas serangan Rusia ke Ukraina. Ini juga menonjolkan penekanan Kremlin pada kekuatan nuklir negara itu.

Berbicara kepada pejabat senior, Putin memuji peluncuran Sarmat. Dia mengklaim bahwa rudal baru tidak memiliki analog asing dan mampu menembus pertahanan rudal prospektif.

“Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal. Ini (juga) membuat mereka, yang dalam panasnya kepanikan retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali,” kata Putin.

Sanksi baru Barat melarang ekspor produk teknologi tinggi ke Rusia, dan secara khusus menargetkan industri senjatanya sebagai tanggapan atas tindakan Moskwa di Ukraina.

Tapi Putin menekankan bahwa Sarmat dibuat secara eksklusif dari komponen dalam negeri.

“Tentu saja, ini akan menyederhanakan produksi serial sistem (pertahanan) oleh perusahaan-perusahaan di sektor industri militer dan mempercepat pengirimannya ke Pasukan Rudal Strategis,” tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-56 Serangan Rusia ke Ukraina, Ultimatum Ketiga Rusia Diabaikan Mariupol, Jerman Hentikan Pengiriman Senjata

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan (Rudal Balistik Antarbenua) ICBM Sarmat Rusia diluncurkan Rabu (20/4/2022) dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara dan hulu ledak latihannya.

Uji coba itu berhasil mencapai target tiruan di lapangan tembak Kura di timur jauh Semenanjung Kamchatka.

Dikatakan peluncuran tersebut  sepenuhnya berhasil membuktikan karakteristik rudal "dalam semua fase penerbangannya."

Sarmat adalah rudal berat yang telah dikembangkan selama beberapa tahun untuk menggantikan Voyevoda buatan Soviet, yang diberi “kode Setan” oleh Barat. Ini merupakan inti dari penangkal nuklir Rusia.

“Sarmat adalah rudal paling kuat yang memiliki jangkauan tertinggi di dunia, dan itu akan secara signifikan meningkatkan kemampuan kekuatan nuklir strategis negara itu,” kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Kementerian mengatakan Sarmat mampu membawa kendaraan luncur hipersonik bersama dengan jenis hulu ledak lainnya.

Militer Rusia sebelumnya mengatakan bahwa kendaraan hipersonik Avangard dapat dipasang ke rudal baru ini.

Baca juga: Presiden Dewan Eropa: Sejarah Tak Akan Lupa Kejahatan Perang Rusia

Menurut pihak militer, Avangard mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam dalam perjalanannya ke sasaran untuk menghindari perisai rudal musuh.

Ini telah dipasang ke rudal balistik antarbenua buatan Soviet, bukan hulu ledak tipe lama, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.

Dmitry Rogozin, kepala badan Roscosmos negara bagian yang mengawasi pembangunan pabrik rudal Sarmat, menggambarkan uji coba Rabu (20/4/2022) sebagai "hadiah untuk NATO" dalam sebuah komentar di saluran aplikasi perpesanannya.

Rogozin mengatakan Sarmat akan ditugaskan oleh militer musim gugur ini, setelah selesainya uji coba. Dia menyebutnya sebagai “senjata super.”

Menanggapi uji coba rudal baru berkemampuan nuklir Rusia, Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan Moskwa telah memberi AS pemberitahuan sebelumnya tentang peluncuran tersebut.

Hal itu sejalan dengan perjanjian pengendalian senjata nuklir New START antara Moskwa dan Washington.

Baca juga: Mariupol Dikepung Rusia, Komandan Marinir Ukraina: Waktu Kami Tinggal Beberapa Jam Lagi, Tolong Kami

“Rusia dengan tepat memberitahu Amerika Serikat (AS) di bawah kewajiban START Baru, bahwa mereka berencana untuk menguji ICBM ini,” katanya.

“Pengujian semacam itu rutin. Itu tidak mengejutkan. Kami tidak menganggap tes itu sebagai ancaman bagi Amerika Serikat atau sekutunya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com