Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tingkatkan Serangan di Seluruh Ukraina, Klaim Hancurkan Pusat Logistik Senjata Asing

Kompas.com - 19/04/2022, 16:28 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

LVIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia meluncurkan rentetan serangan terhadap sasaran di seluruh Ukraina, berupaya menghancurkan pertahanan negara itu sebelum serangan habis-habisan di timur.

Sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangkaian serangan Rusia di Lviv pada Senin (18/4/2022), yang juga memicu kebakaran di kota Ukraina barat.

Baca juga: Invasi Rusia Sudah Rusak 30 Persen Infrastruktur Ukraina

Barat Ukraina yang sejauh ini terhindar dari pertempuran sengit selama hampir dua bulan perang, dan telah menjadi surga bagi pengungsi internal Ukraina.

Lviv menjadi saluran utama untuk senjata yang dipasok NATO, dan pejuang asing bergabung dengan pasukan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia. Hal ini tampaknya telah meningkatkan kemarahan Kremlin.

Di media sosial, Gubernur regional Lviv Maksym Kozytskyy mengatakan rudal Rusia menargetkan infrastruktur militer Ukraina dan toko mekanik mobil juga telah diserang.

Tentara Rusia mengatakan telah menghancurkan depot besar senjata asing yang baru-baru ini dikirim ke Ukraina.

Pesawat-pesawat Rusia di pagi hari menyerang pusat logistik Ukraina di dekat Lviv yang menyimpan “sejumlah besar persenjataan asing, yang dikirim ke Ukraina selama enam hari terakhir oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dan menghancurkan mereka,” kata juru bicara kementerian pertahanan Rusia Igor Konashenkov dilansir dari Al Jazeera pada Senin (18/4/2022).

Baca juga: Perang di Ukraina Memasuki Fase Kedua, Rusia Berusaha Kuasai Donbass

Kepala kereta api nasional Ukraina Alexander Kamyshin mengatakan di media sosial bahwa beberapa infrastruktur situs juga telah rusak. Ini kemungkinan akan berdampak pada penundaan layanan, tetapi tidak ada penumpang atau staf yang terluka.

Sebuah hotel, yang melindungi warga Ukraina yang melarikan diri dari pertempuran di bagian lain negara itu, termasuk di antara bangunan yang rusak parah, menurut Wali Kota Andriy Sadovyi.

“Mimpi buruk perang telah mengejar kami bahkan di Lviv,” kata Lyudmila Turchak, yang melarikan diri dengan dua anak dari kota timur Kharkiv.

“Tidak ada lagi tempat di Ukraina di mana kita bisa merasa aman.”

Kendaraan yang rusak dan terbakar terlihat di bagian yang hancur dari Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, saat asap mengepul dari Metallurgical Combine Azovstal selama pertempuran sengit, di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina, Senin, April 18 Oktober 2022. AP PHOTO/ALEXEI ALEXANDROV Kendaraan yang rusak dan terbakar terlihat di bagian yang hancur dari Pabrik Metalurgi Illich Iron & Steel Works, saat asap mengepul dari Metallurgical Combine Azovstal selama pertempuran sengit, di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol, Ukraina, Senin, April 18 Oktober 2022.

Peningkatan serangan ke infrastruktur

Rusia mengintensifkan serangan di dan sekitar ibukota Kyiv lebih jauh ke timur, menargetkan sejumlah fasilitas yang memproduksi perangkat keras militer.

Pemboman itu terjadi setelah Moskwa berjanji menanggapi apa yang disebutnya serangan Ukraina di tanah Rusia dan tenggelamnya kapal perang Moskva.

Baca juga: Zelensky: Serangan Besar Rusia di Donbass Ukraina Sudah Dimulai

Sebuah ledakan kuat mengguncang Vasylkiv, sebuah kota di selatan Kyiv yang merupakan rumah bagi pangkalan udara militer, menurut penduduk. Tidak segera jelas apa yang terkena serangn.

Seorang pria dan seorang wanita tewas di kota Kharkiv, Ukraina timur laut ketika peluru menghantam taman bermain di dekat sebuah bangunan tempat tinggal, menurut kantor kejaksaan setempat dalam sebuah unggahan di layanan pesan Telegram.

Analis militer mengatakan Rusia meningkatkan serangannya terhadap pabrik senjata, kereta api, dan target infrastruktur lainnya di seluruh Ukraina, untuk melemahkan kemampuan negara itu melawan serangan darat besar-besaran di wilayah Donbas, jantung industri timur Ukraina yang sebagian besar berbahasa Rusia.

Militer Rusia mengatakan rudalnya menghantam lebih dari 20 sasaran militer di timur dan tengah Ukraina pada hari terakhir, termasuk gudang amunisi, markas komando dan kelompok pasukan dan kendaraan.

Jenderal Richard Dannatt, mantan kepala Angkatan Darat Inggris, mengatakan kepada Sky News bahwa serangan itu adalah bagian dari kampanye "pelunakan" oleh Rusia, menjelang serangan darat yang direncanakan di Donbas.

Petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api setelah serangan udara menghantam sebuah toko ban di Lviv, Ukraina, Senin, 18 April 2022. AP PHOTO/MYKOLA TYS Petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api setelah serangan udara menghantam sebuah toko ban di Lviv, Ukraina, Senin, 18 April 2022.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-54 Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan Donbass Dimulai, 200.000 Penganggur di Moskwa

Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal berjanji "berjuang sepenuhnya sampai akhir" di kota pelabuhan Mariupol yang vital secara strategis.

Kota itu telah menjadi kantong perlawanan terakhir dalam pengepungan tujuh minggu, dengan pejuang Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja yang luas. Pasukan pertahanan mengabaikan ultimatum menyerah-atau-mati dari Rusia pada Minggu (17/4/2022).

Pemerintah Ukraina menghentikan evakuasi warga sipil untuk hari kedua pada Senin (18/4/2022), mengatakan pasukan Rusia menembaki dan memblokir koridor kemanusiaan.

Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan Ukraina menegosiasikan perjalanan dari kota-kota di timur dan tenggara, termasuk Mariupol dan daerah lain di Donbas.

Pemerintah wilayah Luhansk di Donbas mengatakan empat warga sipil yang mencoba melarikan diri ditembak dan dibunuh oleh pasukan Rusia.

Menurut Vereshchuk, Rusia dapat dituntut atas kejahatan perang atas penolakannya untuk mengizinkan warga sipil pergi dari Mariupol.

“Penolakan Anda untuk membuka koridor kemanusiaan ini di masa depan akan menjadi alasan untuk menuntut semua yang terlibat dalam kejahatan perang,” tulisnya di media sosial.

Baca juga: Putin Sebut Barat Cetak Gol Bunuh Diri dengan Beri Sanksi ke Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com