Khusus untuk Indonesia, pewujudan identitas kolektif ASEAN melalui bahasa tentu akan memperluas peluang bahasa Indonesia untuk dipelajari oleh generasi muda di negara ASEAN.
Berdasarkan data dari Badan Bahasa, penutur bahasa Indonesia di Asia Tenggara saat ini mencapai 5,2 juta orang dan ada 269 juta orang penutur di negerinya sendiri, yaitu Indonesia.
Data itu menunjukkan bahwa bahasa Indonesia berpeluang untuk menjadi identitas kolektif (utama) di ASEAN.
Akhirnya, jika semakin banyak generasi muda ASEAN mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia, tentu bahasa Indonesia semakin diterima di hati masyarakat ASEAN.
Harapannya, penerimaan tersebut akan mempermudah pengusulan kembali bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN (katakanlah dalam 5—10 tahun mendatang).
Untuk itu, marilah kita bekerja bersama untuk mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN.
Cita-cita yang tinggi ini memerlukan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dari bidang ke-BIPA-an (BIPA—Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).
Semua pemangku kepentingan ke-BIPA-an memiliki tujuan yang sama, yaitu internasionalisasi bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemangku kepentingan ke-BIPA-an bekerja bersama (tidak secara sendiri-sendiri) dan terkoordinasi dengan baik di bawah lembaga bahasa nasional, yaitu Badan Bahasa.
Pemetaan dan pembagian tugas yang baik di antara para pemangku kepentingan dan tidak mengerjakan hal yang sama secara berulang tentu akan mempercepat langkah penginternasionalan bahasa Indonesia.
Sementara itu, masyarakat Indonesia dapat mendukung upaya tersebut melalui sikap nasionalisme dalam berbahasa Indonesia, dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, yang mencerminkan citra positif Indonesia, serta mempromosikan kekayaan budaya, alam, dan kearifan lokal Indonesia.
Citra yang menjadikan Indonesia layak sebagai identitas ASEAN, baik dari segi bahasa maupun budaya.
*Luh Anik Mayani, SEAMEO QITEP in Language; Masyarakat Linguistik Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.