Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina dan Sekutu Salahkan Rusia atas Serangan di Stasiun KA yang Tewaskan 50 Orang Lebih

Kompas.com - 09/04/2022, 08:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Sebuah serangan rudal di sebuah stasiun kereta api (KA) di Ukraina timur menewaskan puluhan orang pada Jumat (8/4/2022).

Hal ini terjadi ketika warga sipil tengah berlomba-lomba untuk mengungsi karena ketakutan akan serangan Rusia di wilayah tersebut.

Para pemimpin dunia mengutuk serangan yang menewaskan warga sipil di Kota Kramatorsk, ibu kota Donetsk.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-44 Serangan Rusia ke Ukraina, 50 Orang Tewas di Stasiun KA, Inflasi Rusia Naik Tajam

Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia berada di balik serangan itu.

Dia menganggap insiden itu sebagai "kekejaman yang mengerikan".

Sementara, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian menganggapnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".

Sedikitnya 52 orang, termasuk lima anak-anak tewas dalam serangan di stasiun KA, menurut laporan pemerintah setempat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan 300 orang terluka dalam serangan itu.

Dia mengatakan serangan tersebut menunjukkan "kejahatan tanpa batas" yang dilakukan pasukan Rusia.

Dilansir dari AFP, Zelensky mengatakan pengeboman itu telah dilaporkan di Rusia bahkan sebelum rudal-rudal itu mendarat.

Dia menyerukan reaksi global yang tegas terhadap kejahatan perang ini dan berharap bantuan lebih banyak persenjataan untuk melawan agresi Moskwa.

"Saya yakin bahwa kemenangan Ukraina hanya masalah waktu dan saya akan melakukan segalanya untuk mengurangi waktu ini," tambahnya.

Baca juga: Roket Hantam Stasiun KA Ukraina Saat Evakuasi, 35 Tewas dan 100 Lebih Luka-luka

Wartawan AFP melihat mayat sedikitnya 30 orang di bawah lembaran plastik di sebelah stasiun, di tengah genangan darah dan kantong mayat di dekatnya.

Bagian-bagian tubuh, pecahan kaca, dan barang bawaan tergeletak berserakan di sekitar stasiun dan di peron.

"Aku mencari suamiku. Dia ada di sini. Aku tidak bisa menghubunginya," terisak seorang wanita, menempelkan ponselnya ke telinganya.

Wanita lain dalam keadaan syok mengatakan kepada AFP, "Saya melihat orang-orang berlumuran darah memasuki stasiun dan mayat di mana-mana".

Rusia telah membantah berada di balik pengeboman stasiun KA yang berada di Ukraina timur tersebut.

Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbass

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com