KYIV, KOMPAS.com – Sebuah serangan rudal di sebuah stasiun kereta api (KA) di Ukraina timur menewaskan puluhan orang pada Jumat (8/4/2022).
Hal ini terjadi ketika warga sipil tengah berlomba-lomba untuk mengungsi karena ketakutan akan serangan Rusia di wilayah tersebut.
Para pemimpin dunia mengutuk serangan yang menewaskan warga sipil di Kota Kramatorsk, ibu kota Donetsk.
Presiden AS Joe Biden menuduh Rusia berada di balik serangan itu.
Dia menganggap insiden itu sebagai "kekejaman yang mengerikan".
Sementara, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian menganggapnya sebagai "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Sedikitnya 52 orang, termasuk lima anak-anak tewas dalam serangan di stasiun KA, menurut laporan pemerintah setempat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melaporkan 300 orang terluka dalam serangan itu.
Dia mengatakan serangan tersebut menunjukkan "kejahatan tanpa batas" yang dilakukan pasukan Rusia.
Dilansir dari AFP, Zelensky mengatakan pengeboman itu telah dilaporkan di Rusia bahkan sebelum rudal-rudal itu mendarat.
Dia menyerukan reaksi global yang tegas terhadap kejahatan perang ini dan berharap bantuan lebih banyak persenjataan untuk melawan agresi Moskwa.
"Saya yakin bahwa kemenangan Ukraina hanya masalah waktu dan saya akan melakukan segalanya untuk mengurangi waktu ini," tambahnya.
Baca juga: Roket Hantam Stasiun KA Ukraina Saat Evakuasi, 35 Tewas dan 100 Lebih Luka-luka
Wartawan AFP melihat mayat sedikitnya 30 orang di bawah lembaran plastik di sebelah stasiun, di tengah genangan darah dan kantong mayat di dekatnya.
Bagian-bagian tubuh, pecahan kaca, dan barang bawaan tergeletak berserakan di sekitar stasiun dan di peron.
"Aku mencari suamiku. Dia ada di sini. Aku tidak bisa menghubunginya," terisak seorang wanita, menempelkan ponselnya ke telinganya.
Wanita lain dalam keadaan syok mengatakan kepada AFP, "Saya melihat orang-orang berlumuran darah memasuki stasiun dan mayat di mana-mana".
Rusia telah membantah berada di balik pengeboman stasiun KA yang berada di Ukraina timur tersebut.
Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbass
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.