Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Tekanan China terhadap Taiwan adalah Ancaman bagi Negara Demokrasi

Kompas.com - 31/03/2022, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) mengatakan, tekanan diplomatik dan militer China di Taiwan merupakan ancaman bagi semua negara demokrasi.

Oleh karenanya, Direktur Institut Amerika di Taiwan Sandra Oudkirk mengatakan bahwa Washington berkomitmen untuk membantu Taipei mempertahankan diri.

Berbicara di acara Kamar Dagang Amerika di Taiwan pada Rabu (30/3/2022) malam, Oudkirk mengatakan bahwa mengelola perbedaan AS dengan China menghadapi tantangan yang berbeda.

Baca juga: Taiwan Pertimbangkan untuk Perpanjang Wajib Militer Lebih dari 4 Bulan

Reuters melaporkan, acara tersebut juga dihadiri oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

"Perilaku China yang semakin agresif tidak terlihat lebih jelas daripada dalam kaitannya dengan Taiwan, di mana China terus melakukan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi," kata Oudkirk dalam sambutan yang dirilis oleh kantornya pada Kamis (31/3/2022).

Dia menambahkan, aktivitas militer provokatif China di dekat Taiwan membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional.

“Upaya berkelanjutan oleh Beijing untuk mencekik ruang internasional Taiwan, menekan teman-temannya, dan ikut campur dalam sistem demokrasi Taiwan merupakan ancaman bagi semua negara demokrasi,” lanjut Oudkirk.

Baca juga: Xi Peringatkan Biden: Penanganan Taiwan yang Salah Berefek Negatif pada Hubungan AS-China

China selalu mengeklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri.

Selama dua tahun terakhir, “Negeri Panda” juga telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim tersebut.

Meski tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei, AS adalah pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan.

Oudkirk menambahkan, untuk memperkuat peran Taiwan sebagai mitra keamanan regional, AS tetap berkomitmen untuk membantu Taipei mempertahankan kemampuannya untuk mencegah agresi dan mempertahankan diri.

Baca juga: Xi Jinping ke Biden: Masalah Taiwan Perlu Ditangani dengan Benar

“Kami memiliki kepentingan bersama dan tetap dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami menganggap ini penting bagi keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas dan sangat prihatin dengan upaya China yang sedang berlangsung untuk merusak stabilitas itu,” ujar Oudkirik.

AS juga telah bekerja sama dengan Taiwan dalam rantai pasokan. Taipei juga merupakan pihak yang strategis karena menjadi produsen utama semikonduktor dunia.

Oudkirk mengatakan, kedua belah pihak sedang mengerjakan diversifikasi rantai pasokan dan untuk memfasilitasi investasi di sektor-sektor seperti chip, kendaraan listrik, keamanan siber, 5G, dan energi terbarukan.

Baca juga: Pompeo: AS Harusnya Mengakui Taiwan Sebagai Negara Berdaulat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com