Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Singgung Lagi Soal Kemungkinan Penggunaan Nuklir

Kompas.com - 29/03/2022, 09:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia kembali menyinggung soal kemungkinan penggunaan senjata nuklir di tengah agenda serangan yang disebutnya sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina.

Juru Bicara Kremlin Dmitri Peskov mengatakan kepada PBS dalam sebuah wawancara pada Senin (28/3/2022), bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir hanya dalam kasus ancaman terhadap keberadaan negaranya.

Dia menyebut, Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklir sebagai akibat dari konflik saat ini dengan Ukraina.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Datangi Mariupol Ukraina, Bertemu Jenderal Rusia yang Dilaporkan Tewas

"Tetapi hasil operasi apa pun (di Ukraina), tentu saja bukan alasan untuk penggunaan senjata nuklir," kata Peskov, dikutip dari Reuters.

Dia menerangkan lebih lanjut soal kapan kemungkinan Rusia baru akan menggunakan senjata nuklir itu.

“Kami memiliki konsep keamanan sangat jelas yang menyatakan bahwa hanya ketika ada ancaman bagi keberadaan negara, di negara kami, kami dapat menggunakan dan kami benar-benar akan menggunakan senjata nuklir untuk menghilangkan ancaman bagi keberadaan negara kami," ungkap Peskov.

Juru Bicara Kremlin ini sebelumnya juga pernah menyinggung soal kemungkinan penggunaan senjata nuklir ini dalam sebuah wawancara dengan CNN sepekan lalu, pada Selasa (22/3/2022).

Peskov membuat komentarnya itu dalam sebuah wawancara berbahasa Inggris ketika ditanya apakah dirinya yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menggunakan senjata nuklir.

Baca juga: PM Jepang: Kemungkinan Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia Semakin Nyata

“Kami memiliki konsep keamanan dalam negeri dan bersifat publik, Anda dapat membaca semua alasan penggunaan senjata nuklir,” tanggap Peskov.

“Jadi jika itu adalah ancaman eksistensial bagi negara kami, maka itu (nuklir) dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujar dia.

Berdasarkan catatan, Putin pada bulan lalu telah memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk siaga tinggi.

Sejalan dengan perintah tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 28 Februari bahwa pasukan rudal nuklirnya, Armada Utara, dan Armada Pasifik telah ditempatkan pada tugas tempur yang ditingkatkan.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan pada 14 Maret bahwa konflik nuklir kembali menjadi ancaman.

"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke ranah kemungkinan," kata Guterres.

Baca juga: Kremlin: Rusia Hanya Akan Gunakan Nuklir jika Terancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com