Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam "perang absurd" Rusia.
Rusia mengusulkan resolusi ke DK PBB setelah Perancis dan Meksiko menarik dorongan mereka sendiri untuk resolusi di dewan tentang situasi kemanusiaan Ukraina.
Mereka mengatakan itu akan diveto oleh Moskwa. Sebab, rancangan itu akan mengkritik peran Rusia dalam menciptakan situasi krisis kemanusiaan di Ukraina.
Ukraina dan sekutunya malah berencana untuk mengajukan rancangan resolusi serupa ke pemungutan suara minggu ini di Majelis Umum beranggotakan 193 orang, di mana tidak ada negara yang memiliki hak veto.
Resolusi Majelis Umum tidak mengikat, tetapi memiliki bobot politik.
Thomas-Greenfield mengatakan kepada Majelis Umum sebelumnya pada Rabu (23/3/2022): "Abstain dalam menghadapi kekejaman Rusia tidak dapat diterima. Rusia harus bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan yang diciptakannya."
Afrika Selatan telah mengajukan rancangan teks saingan di Majelis Umum tentang masalah yang sama, yang tidak menyebutkan Rusia.
“Rancangan yang dipimpin Ukraina saat ini memiliki 88 sponsor bersama dan rancangan Afrika Selatan memiliki sekitar enam, termasuk China,” kata para diplomat dilansir dari Reuters.
Nebenzia menuduh Ukraina dan sekutunya pada Rabu (23/3/2022) melakukan "pertunjukkan politik anti-Rusia lainnya" di Majelis Umum.
Dia pun mendesak negara-negara untuk memilih rancangan Afrika Selatan, dengan mengatakan itu akan "mengirimkan sinyal kepada penduduk damai Ukraina bahwa PBB menyadari situasi mereka dan ingin membantu."
Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya mengimbau kepada Majelis Umum PBB: "Kami meminta semua orang yang menentang perang untuk memilih bersama kami."
Ukraina dan sekutunya berusaha meningkatkan 141 suara ya yang diberikan untuk mengadopsi resolusi Majelis Umum 2 Maret, yang menyesalkan "agresi" Rusia terhadap Ukraina dan menuntutnya mundur.
Rusia, Belarusia, Eritrea, Korea Utara dan Suriah memilih tidak, sementara 35 negara - termasuk China - abstain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.