Namun, dia memperingatkan bahwa invasi Rusia sedang mengalami perubahan taktik termasuk penargetan warga sipil.
"Saya tidak akan melihatnya sebagai pengubah permainan," kata Austin kepada acara bincang-bincang di CBS yaitu Face the Nation.
"Saya pikir alasan dia (Putin) menggunakan senjata jenis ini adalah karena dia mencoba membangun kembali beberapa momentum," tambahnya.
"Dan sekali lagi, kami sudah melihatnya menyerang kota-kota dan warga sipil secara langsung (dan) kami memperkirakan terus berlanjut," terang Menhan AS.
Baca juga: Jenderal Kelima Tewas, Pejabat Tinggi Rusia Terpecah, Komandan Intelijen Ditahan
Militer Ukraina yang kalah persenjataan secara tak terduga melakukan perlawanan sengit dan memperlambat laju serangan Rusia, dengan menghentikan musuh di luar ibu kota Kyiv dan beberapa kota lain, serta membuat jalur pasokan Rusia rentan terhadap serangan Ukraina.
"Mereka menghadirkan beberapa masalah signifikan bagi Rusia," dan terhentinya pasukan Putin di lapangan "berdampak pada dia memecah pasukannya," kata Austin.
"Ukraina terus membuat pasukannya (Putin) tersandung, dan mereka sangat efektif menggunakan peralatan yang kami sediakan untuk mereka," pungkasnya.