Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA: Perang Rusia-Ukraina Tidak Akan Bikin ISS Jatuh ke Bumi

Kompas.com - 18/03/2022, 17:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - NASA pada Senin (14/3/2022) menyatakan, perang Rusia Ukraina tidak akan membuat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jatuh ke Bumi.

Badan antariksa di Amerika Serikat tersebut juga menegaskan, invasi Rusia ke Ukraina tidak berdampak pada operasional ISS atau rencana kepulangan astronot AS dengan kapsul Rusia pada akhir Maret 2022.

Astronot bernama Mark Vande Hei itu akan turun ke Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan dengan menumpang kapsul Soyuz Rusia bersama kosmonot Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov pada 30 Maret setelah 355 hari di luar angkasa, yang merupakan rekor baru untuk AS.

Baca juga: AS-Rusia Capai Kesepakatan di Angkasa, Astronot NASA Bisa Pulang ke Bumi Menumpang Roscosmos

Ada kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina dapat membuat pria berusia 55 tahun itu terdampar di luar angkasa.

Namun, Joel Montalbano manajer program ISS NASA pada Senin mengatakan, "Saya dapat pastikan ke Anda bahwa Mark akan pulang dengan Soyuz. Kami sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan Rusia kami. Tidak ada keraguan tentang itu. Tiga anggota awak akan pulang."

"Ada beberapa diskusi tentang itu, tetapi saya dapat memberitahu Anda bahwa kami siap. Rekan Roscosmos kami sudah mengonfirmasi bahwa mereka siap untuk membawa pulang seluruh kru, mereka bertiga," lanjutnya dikutip dari AFP.

Akhir pekan lalu kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin memperingatkan, sanksi Barat terhadap Rusia dapat menyebabkan ISS jatuh, karena mengganggu pengoperasian pesawat luar angkasa yang vital untuk menjaga platform tersebut tetap di orbit.

Namun, pada Senin kantor berita Rusia TASS melaporkan, "Perusahaan luar angkasa Rusia Roscosmos tidak pernah sedikit pun membuat para mitranya meragukan keandalannya", seraya menambahkan dan Vande Hei akan pulang sesuai rencana.

Baca juga: Roscosmos: Sanksi Rusia Bisa Buat ISS Seberat 500 Ton Jatuh ke Bumi

Adapun Montalbano menambahkan, tidak ada perubahan aktivitas sehari-hari di ISS.

"Semua aktivitas ini sudah berlangsung selama 20 tahun dan tidak ada yang berubah dalam tiga minggu terakhir: pusat kendali kami beroperasi dengan sukses, tanpa cacat, tanpa hambatan."

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sisi AS memasok listrik dan dukungan kehidupan, sedangkan segmen Rusia sangat penting untuk penggerak dan kontrol ketinggian. Mereka saling bergantung sejak awal 1990-an.

Baca juga: Kerja Sama Rusia dan AS di Stasiun Luar Angkasa, Akankah Berakhir Menyusul Krisis Ukraina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Polisi AS Tangkapi Pedemo Pro-Palestina di Universitas Columbia

Global
Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com