Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ajukan Resolusi Kemanusiaan untuk Ukraina ke PBB, tapi Tidak Menyebut Perang

Kompas.com - 16/03/2022, 15:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

JENEWA, KOMPAS.com - Rusia mengedarkan usulan resolusi ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada Selasa (15/3/2022), yang menuntut perlindungan bagi warga sipil "dalam situasi rentan" di Ukraina, tetapi tidak menyebutkan tanggung jawab Rusia atas serangan ke tetangganya.

Dilansir dari AP, resolusi yang diusulkan Rusia pada dasarnya mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk berdialog dan bernegosiasi, dan menyerukan gencatan senjata yang dinegosiasikan untuk segera mengevakuasi “semua warga sipil.”

Baca juga: Trump: Ada Banyak Cinta di Balik Keputusan Putin Serang Ukraina

Rusia menggarisbawahi “perlunya pihak-pihak terkait untuk menyetujui jeda kemanusiaan untuk tujuan ini.”

Tapi dalam resolusinya, Rusia tidak pernah mengidentifikasi siapa "pihak-pihak yang bertanggung jawab."

Rancangan resolusi Rusia mengungkap “keprihatinan besar” pada situasi kemanusiaan yang memburuk dan laporan korban sipil di dalam dan sekitar Ukraina.

Itu juga mengutuk keras “serangan yang ditujukan terhadap warga sipil dan objek sipil, termasuk penembakan tanpa pandang bulu.”

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada wartawan bahwa resolusi tersebut sedang dalam bentuk final, dan diajukan pada Selasa (15/3/2022).

Seorang diplomat Rusia mengatakan pemungutan suara dapat dilakukan pada Rabu (16/3/2022).

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward dalam kicauannya mengkritisi rancangan resolusi Rusia yang menurutnya memiliki beberapa kealpaan yang mencolok.

"Misalnya, fakta bahwa Rusia adalah agresor di sini, dan invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong krisis kemanusiaan ini."

Draf resolusi Rusia diedarkan sehari setelah Perancis dan Meksiko mengumumkan resolusi kemanusiaan di Ukraina yang mereka sponsori bersama.

Kedua negara itu telah membahas usulan mereka selama dua minggu di Dewan Keamanan beranggotakan 15 orang, namun memutuskan untuk memindahkan prosesnya ke Majelis Umum beranggotakan 193 orang.

Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja di sebuah gedung apartemen setelah pengeboman di Kyiv, Ukraina, Selasa, 15 Maret 2022.AP PHOTO/FELIPE DANA Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja di sebuah gedung apartemen setelah pengeboman di Kyiv, Ukraina, Selasa, 15 Maret 2022.

Baca juga: Terus Kehilangan Personel, Militer Rusia Panggil Bala Bantuan dari Seluruh Penjuru Negeri

Menghindari veto Rusia

Rancangan resolusi Perancis-Meksiko menuntut "penghentian segera permusuhan" dan menyesalkan "konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan dari permusuhan terhadap Ukraina". Usulan ini hampir pasti akan menyebabkan veto Rusia di DK PBB.

Tuntutan dalam rancangan resolusi yang diusulkan Perancis dan Meksiko itu tidak ada dalam resolusi yang diusulkan Rusia.

Duta Besar Perancis untuk PBB Nicolas De Riviere mengaku sadar bahwa usulannya pihaknya bisa terganjal veto Rusia: “Jelas, itu akan sulit di Dewan Keamanan.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com