"Bisakah kita membuka prosedur keanggotaan dengan negara yang sedang berperang? Saya rasa tidak. Bisakah kita menutup pintu dan berkata, 'tidak pernah'? Itu tidak adil," ungkap Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca juga: Rangkuman Hari ke-15 Invasi Rusia ke Ukraina, Moskwa Serang RS, Kontraksi Perdagangan Global
Dia mengajak pemimpin UE lain untuk berhati-hati soal pemberian keanggotaan Ukraina.
"Mari kita berhati-hati," ucap Macron.
Tepat sebelum KTT, Macron dan Scholz menuntut gencatan senjata segera di Ukraina selama panggilan telepon bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Invasi Rusia, yang disebut Moskwa sebagai operasi militer khusus, telah menghancurkan tatanan keamanan Eropa yang muncul dari abu Perang Dunia Kedua dan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo menggambarkan momen itu sebagai peristiwa 11 September milik Uni Eropa, merujuk pada serangan al Qaeda tahun 2001 di Amerika Serikat yang memicu "perang melawan teror" internasional selama bertahun-tahun.
Melihat ke dalam untuk mempersiapkan apa yang mereka khawatirkan bisa menjadi tahun-tahun perselisihan yang memburuk dengan Rusia, para pemimpin juga berusaha untuk menyepakati seberapa cepat mereka dapat mengurangi impor energi Rusia, bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan pertahanan mereka, dan bagaimana mereka dapat membendungnya. inflasi harga pangan.
"Perang di Ukraina adalah trauma yang sangat besar. Tapi itu juga sesuatu yang pasti akan membawa kita untuk sepenuhnya mendefinisikan kembali struktur Eropa," kata Macron.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia Tetap Fokus ke Agenda di Tengah Konflik Rusia-Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.