Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilangnya Gencatan Senjata, tapi Rusia Tetap Serang Kota-kota Ukraina

Kompas.com - 07/03/2022, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

LVIV, KOMPAS.com – Saat Rusia mengumumkan gencatan senjata dan membuka koridor kemanusiaan di beberapa daerah mulai Senin (7/3/2022) pagi waktu setempat, angkatan bersenjata mereka pada kenyataannya terus menghantam kota-kota Ukraina, dengan beberapa peluncur roket menghantam bangunan tempat tinggal.

Pengumuman gencatan senjata terbatas datang sehari setelah ratusan ribu warga sipil Ukraina yang berusaha melarikan diri ke tempat yang aman terpaksa berlindung dari penembakan Rusia di kota-kota di tengah, utara, dan selatan Ukraina.

Pejabat dari kedua belah pihak sendiri telah merencanakan untuk diadakan pembicaraan putaran ketiga pada Senin ini.

Baca juga: Rusia Gempur Mariupol Ukraina Tanpa Henti, 200.000 Orang Tak Bisa Mengungsi

Staf Umum Ukraina mengatakan pada Senin pagi waktu setempat, pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka, melepaskan tembakan ke Kota Mykolaiv yang berjarak 480 kilometer (km) di selatan ibu kota Kyiv.

Tim penyelamat mengatakan mereka memadamkan api di daerah pemukiman yang disebabkan oleh serangan roket.

Penembakan juga berlanjut di pinggiran Kyiv, termasuk di Kota Irpin yang telah terputus dari listrik, air, dan pemanas selama tiga hari.

“Rusia terus melakukan serangan roket, bom dan artileri di kota-kota dan pemukiman Ukraina,” kata Staf Umum Ukraina, dikutip dari Dikutip dari Associated Press (AS), Senin.

“Para penyerbu terus menggunakan jaringan lapangan terbang Belarus untuk melakukan serangan udara di Ukraina,” sebut mereka.

Staf Umum Ukraina mengungkap, Rusia juga telah menargetkan koridor kemanusiaan, menyandera wanita dan anak-anak, serta dan menempatkan senjata di daerah pemukiman kota.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Satuan tugas Rusia mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada Senin pagi waktu setempat untuk warga sipil dari Kyiv, kota pelabuhan selatan Mariupol, Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, dan Sumy.

Tidak segera jelas apakah pertempuran akan berhenti di luar area yang disebutkan dalam pernyataan gugus tugas Rusia tersebut, atau kapan gencatan senjata akan berakhir.

Pengumuman itu menyusul dua upaya yang gagal untuk mengevakuasi warga sipil dari Kota Mariupol, di mana Komite Internasional Palang Merah memperkirakan 200.000 orang mencoba melarikan diri.

Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas kegagalan evakuasi penduduk tersebut.

Gugus tugas Rusia mengatakan gencatan senjata pada Senin dan pembukaan koridor diumumkan atas permintaan Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Evakuasi Penduduk di Mariupol Gagal Lagi karena Rusia Lanjutkan Serangan

Rute evakuasi yang diterbitkan oleh kantor berita RIA Novosti Rusia, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, menunjukkan bahwa warga sipil akan dapat pergi ke Rusia dan Belarus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com