Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Gempur Mariupol Ukraina Tanpa Henti, 200.000 Orang Tak Bisa Mengungsi

Kompas.com - 07/03/2022, 12:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MARIUPOL, KOMPAS.com - Rusia dilaporkan terus menggempur kota Mariupol di Ukraina selama dua hari beruntun hingga Minggu (6/3/2022), mengakibatkan 200.000 orang tak bisa mengungsi.

Kebanyakan orang yang terperangkap di kota pelabuhan itu tidur di bawah tanah untuk menyelamatkan diri selama lebih dari enam hari pengepungan dan penembakan yang hampir konstan oleh Rusia.

Pasukan Rusia juga memutus pasokan makanan, air, listrik, dan pemanas, menurut pihak berwenang Ukraina.

Baca juga: Rusia Putus Listrik di Mariupol, Kota Strategis Ukraina Dekat Crimea

Pihak berwenang Mariupol awalnya berencana mengevakuasi 400.000 penduduk pada Minggu (6/3/2022) di upaya keduanya, tetapi gencatan senjata urung terlaksana dan masing-masing pihak saling menyalahkan.

"Mereka menghancurkan kita," kata Wali Kota Mariupol Vadym Boychenko kepada Reuters melalui panggilan video, seraya menggambarkan keadaan kota sebelum upaya evakuasi terakhir gagal.

"Mereka bahkan tidak akan memberi kita kesempatan untuk menghitung yang terluka dan yang tewas karena penembakan tidak berhenti."

Korban tewas warga sipil dari perang di seluruh Ukraina sejak invasi Rusia terjadi pada 24 Februari mencapai 364, termasuk lebih dari 20 anak-anak, kata PBB pada Minggu, menambahkan bahwa ratusan korban lainnya luka-luka.

Warga Ukraina terlihat di depan bus yang menghubungkan kota Swinoujscie di Polandia dengan kota Mariupol di Ukraina saat mereka melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia di penyeberangan perbatasan Korczowa-Krakovets pada Sabtu (26/2/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina. PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan akses tanpa hambatan yang aman untuk operasi bantuan. Aliran orang di dalam mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hungaria, Polandia dan Rumania. AFP/JANEK SKARZYNSKI Warga Ukraina terlihat di depan bus yang menghubungkan kota Swinoujscie di Polandia dengan kota Mariupol di Ukraina saat mereka melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia di penyeberangan perbatasan Korczowa-Krakovets pada Sabtu (26/2/2022), setelah invasi Rusia ke Ukraina. PBB mengatakan lebih dari 50.000 orang Ukraina telah meninggalkan negara itu dalam dua hari terakhir, menyerukan akses tanpa hambatan yang aman untuk operasi bantuan. Aliran orang di dalam mobil dan berjalan kaki terlihat menyeberang ke Hungaria, Polandia dan Rumania.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia berkata, sebagian besar korban sipil disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan rudal serta serangan udara.

Rusia telah menembakkan sekitar 600 rudal sejauh ini, menurut seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS).

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, Rusia mulai mengumpulkan sumber daya untuk menyerbu Kyiv.

Baca juga: Evakuasi Penduduk di Mariupol Gagal Lagi karena Rusia Lanjutkan Serangan

Rusia berulang kali membantah menyerang wilayah sipil dan mengatakan tidak berencana menduduki Ukraina

Sementara itu di Irpin, kota yang berjarak sekitar 25 km barat laut ibu kota Kyiv, sejumlah pria, wanita, dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran sengit di daerah itu harus berlindung ketika rudal menghantam di dekatnya, menurut saksi mata Reuters.

Para tentara dan sesama penduduk membantu para lansia bergegas ke bus yang dipenuhi orang-orang ketakutan, dengan beberapa di antaranya meringkuk saat menunggu untuk dibawa ke tempat yang aman.

Invasi Rusia ke Ukraina menuai kecaman luas di seluruh dunia, dan menimbulkan lebih dari 1,5 juta pengungsi dari Ukraina, serta memicu sanksi-sanksi Barat terhadap Rusia yang bertujuan melumpuhkan ekonominya.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com