Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dikabarkan Rekrut Tentara Suriah untuk Berperang di Ukraina

Kompas.com - 07/03/2022, 10:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Hill

MOSKWA, KOMPAS.com – Pejabat Rusia berencana merekrut tentara Suriah untuk berperang di Ukraina.

Laporan tersebut diwartakan oleh The Wall Street Journal, Minggu (6/3/2022), menurut sumber dari pejabat AS.

Langkah itu diambil karena pertempuran akan meningkat di dalam dan sekitar kota-kota besar, sebagaimana dilansir The Hill.

Baca juga: Putin Bersedia Setop Invasi Rusia ke Ukraina, Minta Syarat Ini

Pejabat AS mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa Moskwa secara khusus berencana merekrut pejuang Suriah karena keahlian mereka dalam pertempuran perkotaan.

Pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung oleh Rusia, telah bertempur dalam sejumlah pertempuran sengit di pusat-pusat kota selama hampir satu dekade.

Pengalaman itu memberi mereka keterampilan yang sulit ditemukan di antara pasukan Rusia.

Seorang pejabat AS mengatakan, meski tidak jelas berapa banyak pejuang Suriah yang akan bergabung dalam pertempuran, beberapa sudah di Rusia bersiap untuk memasuki konflik.

Baca juga: PM Inggris: Invasi Rusia ke Ukraina Masuki Hari-hari Tergelap

Keterlibatan pasukan Suriah akan semakin "menginternasionalkan" perang di Ukraina yang dimulai dengan invasi Rusia pada 24 Februari.

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, lebih dari 16.000 pejuang asing secara sukarela membela negara itu.

Zelensky menyebut para pejuang asing tersebut sebagai legiun internasional.

AS dan sekutu NATO-nya tidak menunjukkan minat untuk terlibat langsung dalam perang di Ukraina.

Baca juga: Pasukan Rusia Tingkatkan Cengkeraman di PLTN Zaporizhzhia

Meski demikian, AS dan beberapa negara Barat telah memberikan bantuan senjata kepada Ukraina dan menjatuhkan serangkaian sanksi kepada Rusia.

AS juga telah menyumbangkan lebih dari 1 miliar dollar AS untuk membantu militer Ukraina selama setahun terakhir.

Selain itu, Washington juga menjanjikan lebih banyak bantuan ketika perang antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut.

Badan pengungsi PBB mengatakan pada Kamis (3/3/2022) bahwa lebih dari satu juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak invasi.

Baca juga: PM Pakistan Tak Terima Ajakan Internasional Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com