Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Pakistan Tak Terima Ajakan Internasional Mengutuk Invasi Rusia ke Ukraina

Kompas.com - 07/03/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Hill

ISLAMABAD, KOMPAS.com – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan tidak terima atas seruan sejumlah negara yang mengajak negaranya untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Khan mengecam sejumlah negara yang telah meminta Pakistan untuk mengutuk invasi ke Ukraina dan menyindir mereka memperlakukan negaranya seperti budak.

Pekan lalu, 22 diplomat asing di Islamabad merilis sebuah surat bersama yang menyerukan kepada Pemerintah Pakistan untuk mendukung resolusi PBB yang mengutuk serangan Rusia di Ukraina.

Baca juga: Momen Siaran Terakhir TV Rusia, Kosongkan Studio Menyusul Tekanan atas Liputan Perang Ukraina

Di antara para diplomat tersebut, banyak di antaranya mewakili negara-negara anggota Uni Eropa, sebagaimana dilansir The Hill, Minggu (6/3/2022).

Dalam suratnya, para diplomat menulis, "Sebagai kepala misi untuk Republik Islam Pakistan, kami mendesak Pakistan untuk bergabung dengan kami dalam mengutuk tindakan Rusia."

Pakistan sendiri adalah salah satu negara yang abstain dari pemungutan suara pada resolusi tersebut, bersama China, India, dan Iran.

"Apa pendapatmu tentang kami? Apakah kami budakmu bahwa apa pun yang kamu katakan, kami akan lakukan?" kata Khan.

Baca juga: Presiden Ukraina Sebut Serangan 8 Roket Rusia Hancurkan Bandara Vinnytsia

"Saya ingin bertanya kepada duta besar Uni Eropa: Apakah Anda menulis surat seperti itu ke India?" tambah Khan yang merujuk bahwa India juga abstain dalam pemungutan suara.

Beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan ke Ukraina, Khan mengunjungi Moskwa untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari.

"Kami berteman dengan Rusia, dan kami juga berteman dengan AS. Kami berteman dengan China dan Eropa. Kami tidak berada di kubu mana pun," kata Khan.

Pemimpin Pakistan itu menambahkan, dia berencana untuk tetap netral dalam konflik dan bekerja dengan mereka yang berusaha untuk mengakhiri perang.

Baca juga: Pentingnya Mariupol, Kota Pelabuhan Strategis yang Kini Jadi Rebutan Rusia Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com