Tetapi bukan berarti tidak ada variasi dalam nada laporan berita hari Selasa, meskipun buletin berita yang dibawakan membahas kejahatan perang Ukraina, Vyacheslav Nikonov, pembawa acara pro-Kremlin dalam program bincang-bincang The Great Game di Channel One TV, berbicara tentang cintanya kepada Ukraina sebelum pamit.
"Saya sangat mencintai Ukraina, saya cinta orang Ukraina. Saya pernah melancong keliling negara itu beberapa kali. Sungguh negara yang indah, luar biasa. Dan saya pikir Rusia, tentu saja, ingin ia menjadi negara yang makmur dan bersahabat... tujuan kita benar. Kita akan menang."
Semakin banyak anak muda di Rusia lebih sering membaca berita di situs web independen atau media sosial, dan semakin lama perang berkecamuk, semakin banyak gambar dan video prajurit yang tewas dan tawanan perang tersebar. Namun pihak berwenang merespons ini dan memberi tekanan pada laporan-laporan independen.
Roskomnadzor memerintahkan TikTok untuk berhenti menyarankan konten politik dan militer kepada anak di bawah umur, dengan komplain "sering kali, material ini memuat karakter anti-Rusia yang kuat". Lembaga itu juga menuntut Goggle untuk menghapus hal yang disebutnya informasi palsu tentang kekalahan tentara Rusia.
Reuters melaporkan Roskomnadzor telah memperlambat kecepatan loading Twitter atas "laporan palsu" tentang "operasi militer khusus" Moskwa, dan membatasi akses ke Facebook.
Mereka menginstruksikan outlet media supaya hanya menggunakan informasi dari sumber resmi Rusia ketika melaporkan invasi, mendesak media untuk mencabut laporan yang menggunakan kata-kata "deklarasi perang" atau "invasi". Media yang tidak patuh diancam akan diblokir atau didenda.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Kenapa Indonesia Tidak Menyebut Invasi?
Situs web saluran televisi independen Dozhd dan stasiun radio berpandangan liberal yang populer Ekho Moskvy telah diblokir atas tuduhan menyerukan ekstremisme dan kekerasan, serta "penyebaran informasi palsu secara sistemik tentang aktivitas tentara Rusia".
Dan dalam perkembangan terbaru, pada Jumat (4/3/2022) kantor berita pemerintah RIA melaporkan bahwa otoritas komunikasi Rusia membatasi akses kepada BBC Russian Service yang beroperasi di negara itu. Dua outlet berita lain--Meduza dan Radio Liberty--juga telah diblokir.
Kamis kemarin, salah satu outlet berita independen TV Rain menyiarkan acara terakhirnya setelah menghadapi tekanan karena peliputannya tentang perang di Ukraina.
"Katakan tidak pada perang," kata Natalia Sindeyeva, salah satu pendiri saluran televisi tersebut. Kemudian para staf keluar dari studio.
Saluran televisi tersebut kemudian memutar rekaman pertunjukan balet bertajuk Swan Lake dari Tchaikovsky.
The Entire staff of the Russian TV channel “the rain” resigned during a live stream with last words: “no war” and then played “swan lake” ballet video (just like they did on all USSR tv channels when it suddenly collapsed) #Ukriane #UkraineRussiaWar #Russia #StandWithUkraine? pic.twitter.com/o4LzUqnWLc
— Ukraine News UK (@UkraineNewsUK) March 4, 2022
Rekaman tersebut sering dimainkan dalam siaran radio dan televisi pada era Soviet tahun 1980-an untuk menandai kematian pemimpin negara, dan belakangan pada kudeta tahun 1991 yang berkontribusi pada tamatnya Uni Soviet.
Baca juga: Momen Siaran Terakhir TV Rusia, Kosongkan Studio Menyusul Tekanan atas Liputan Perang Ukraina
Laporan tambahan oleh Francis Scarr