Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Lebih dari 100 Warga Sipil Tewas dalam Perang Rusia-Ukraina

Kompas.com - 28/02/2022, 19:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Michelle Bachelet, mengatakan pada Senin (28/2/2022), sedikitnya 102 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak telah tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi negara tersebut pada Kamis (25/2/2022).

Dia memperingatkan jumlah kematian warga sipil akibat serangan Rusia ke Ukraina sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Berbicara di hadapan Dewan HAM PBB, Michelle Bachelet mengatakan pihaknya telah mencatat 406 korban sipil di Ukraina, termasuk 102 kematian, sejak Rusia memulai serangan skala penuh selama lima hari.

Baca juga: PBB: 64 Warga Sipil Tewas akibat Invasi Rusia ke Ukraina

"Sebagian besar warga sipil ini tewas oleh senjata peledak dengan area dampak yang luas, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem roket multi-peluncuran, dan serangan udara," kata dia.

Michelle Bachelet mengatakan penderitaan di Ukraina terus meluas.

"Jutaan warga sipil, termasuk orang-orang yang rentan dan lanjut usia, terpaksa meringkuk di berbagai bentuk tempat perlindungan bom, seperti stasiun bawah tanah, untuk menghindari ledakan," ungkapnya.

Michelle Bachelet menyebut United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner PBB untuk Pengungsi telah menghitung ada 368.000 orang yang melarikan diri dari Ukraina sebagai pengungsi, dengan lebih banyak lagi pengungsi di dalam Ukraina.

"Pikiran saya tertuju pada mereka dan semua orang di seluruh dunia yang menderita," ucap dia.

Baca juga: Ukraina Tuntut Rusia ke Pengadilan Tinggi PBB atas Kasus Genosida

“Seruan untuk perdamaian dan HAM yang datang dari individu di seluruh dunia memperingatkan kita bahwa masa depan kita tidak boleh menjadi dunia yang telah terlepas dari kewajiban yang disepakati bersama dari hukum hak asasi manusia internasional, dan dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia," tambah Michelle Bachelet.

Komentar Bachelet muncul pada awal sesi tahunan utama Dewan HAM PBB, yang dimulai dengan pemungutan suara untuk menjadi tuan rumah dialog mendesak mengenai konflik Ukraina akhir pekan ini.

Ukraina, yang telah meminta pembicaraan itu, diharapkan untuk mengajukan resolusi yang menyerukan penyelidikan atas pelanggaran Moskwa di negara itu.

Rusia telah menolak permintaan Ukraina untuk debat dan menuntut masalah itu diputuskan melalui pemungutan suara, tetapi sebagian besar dari 47 anggota dewan mendukung permintaan Kiev.

Duta Besar Ukraina di Jenewa, Yevheniia Filipenko, menggambarkan tindakan Rusia sebagai serangan terhadap komunitas internasional yang lebih luas.

"Itu adalah serangan tidak hanya terhadap Ukraina, itu adalah serangan terhadap setiap negara anggota PBB, pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pada prinsip-prinsip bahwa organisasi ini diciptakan untuk dipertahankan," kata Filipenko.

Dia mengatakan lebih dari 350 orang telah tewas dalam lima hari sejak invasi dimulai, termasuk 16 anak-anak.

Baca juga: Rusia Memveto Resolusi PBB Terkait Penghentian Invasi ke Ukraina, China Abstain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com