Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Keempat Serangan Rusia ke Ukraina, Putin Perintahkan Pasukan Nuklir Siaga Tinggi, 352 Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 28/02/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama empat hari berturut-turut sejak Kamis (24/2/2022) hingga Minggu (27/2/2022).

Invasi Moskwa ke Ukraina juga masih terjadi hingga kini. Sejumlah pertempuran merebutkan kota meletus, menimbulkan korban jiwa termasuk dari kalangan sipil.

Terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi, membuat Barat makin khawatir.

Berikut rangkuman hari keempat invasi Rusia ke Ukraina sebagaimana dilansir Reuters, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Putin Perintahkan Pasukan Nuklir dalam Siaga Tinggi, Sebut Barat Tak Bersahabat

- Pasukan Rusia dilaporkan dipukul mundur dari sejumlah kota-kota besar di Ukraina.

- Putin memerintahkah pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi pada Minggu dalam menghadapi rentetan pembalasan Barat atas perangnya di Ukraina.

- AS dan NATO mengutuk perintah peringatan nuklir.

- Para pejabat Ukraina dan Rusia akan mengadakan pembicaraan di sebuah tempat di perbatasan Belarus dengan Ukraina, kata kantor Kepresidenan Ukraina pada Minggu.

- Citra satelit yang diambil pada Minggu menunjukkan pengerahan besar pasukan darat Rusia, termasuk kekuatan tank, bergerak ke arah ibu kota Ukraina, Kiev, dari jarak sekitar 64 kilometer.

Baca juga: Ukraina Akan Bicara dengan Rusia di Perbatasan Belarus Dekat Chernobyl

- Negara-negara Eropa dan Kanada menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia.

- Jepang akan bergabung dengan AS dan negara-negara Barat lainnya dalam memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT.

- Keputusan Barat yang memblokir bank-bank Rusia tertentu dari SWIFT kemungkinan akan mengerek harga minyak jauh di atas 100 dollar AS per barel karena risiko perdagangan lonjakan minyak Rusia.

- BP meninggalkan sahamnya di raksasa minyak Rusia Rosneft, menandai langkah paling signifikan oleh perusahaan Barat dalam menanggapi invasi Moskwa ke Ukraina.

- Uni Eropa akan memperketat sanksi terhadap Rusia, menargetkan sekutu Moskwa yakni Belarus, dan mendanai persenjataan Ukraina guna membantunya mempertahankan diri dari invasi Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Akan Kirim Senjata ke Ukraina untuk Lawan Rusia

- Presiden Swiss Ignazio Cassis mengatakan "sangat mungkin" bahwa Swiss yang saat ini netral akan mengikuti langkah Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan membekukan aset Rusia di sana.

- Raksasa energi yang dikendalikan Rusia, Gazprom, mengatakan pada Minggu bahwa ekspor gas Rusia melalui Ukraina ke Eropa masih berlanjut secara normal, sejalan dengan permintaan dari pelanggan.

- Kendaraan militer Rusia masuk ke kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, pada Minggu, pada hari keempat pertempuran.

- Rusia telah menyerang sejumlah fasilitas minyak dan gas Ukraina, memicu ledakan besar.

- Sedikitnya 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, tewas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, kata Kementerian Kesehatan Ukraina pada Minggu.

Baca juga: Tanggapi Nuklir Rusia Siaga Tinggi, Menlu Ukraina: Untuk Tekan Delegasi di Belarus

- Sedikitnya 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka. Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

- Ukraina kehabisan pasokan oksigen yang dibutuhkan orang-orang yang sakit kritis menurut laporan WHO pada Minggu.

- Orang-orang yang melarikan diri dari perang di Ukraina membanjiri Eropa tengah. 400.000 orang lari dari Ukraina. Antrean terjadi di penyeberangan perbatasan.

- Paus Fransiskus menyerukan koridor kemanusiaan untuk membantu pengungsi keluar dari Ukraina.

Baca juga: Ukraina Menang di Kharkiv, Pasukan Rusia Disebut Belum Terima Makanan

- Lebih dari 5.500 orang telah ditahan karena mengikuti aksi protes anti-perang di sejumlah kota di Rusia sejak invasi dimulai.

- Semua warga negara Prancis yang melakukan kunjungan jangka pendek ke Rusia harus segera meninggalkan negara itu, kata Kementerian Luar Negeri Perancis.

- Warga AS harus mempertimbangkan untuk segera meninggalkan Rusia dengan penerbangan komersial, kata Kementerian Luar Negeri AS.

- Ukraina mengajukan kasus melawan Rusia di pengadilan dunia, mengutip tuduhan yang salah tentang genosida yang ditudingkan Moskwa kepada Kiev.

Baca juga: Israel Akan Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Ukraina di Tengah Invasi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com