Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Nuklir Rusia Siaga Tinggi, Menlu Ukraina: Untuk Tekan Delegasi di Belarus

Kompas.com - 27/02/2022, 23:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KIEV, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Minggu (27/2/2022) mengatakan, perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi adalah upaya menekan delegasi pembicaraan di Belarus.

Delegasi Ukraina dan Rusia sepakat bertemu di perbatasan Belarus dekat zona eksklusi Chernobyl untuk membahas konflik Rusia Ukraina.

Tak lama kemudian, Putin memerintahkan kepala pertahanannya untuk menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi.

Baca juga: Putin Perintahkan Pasukan Nuklir dalam Siaga Tinggi, Sebut Barat Tak Bersahabat

"Kami melihat pengumuman perintah ini sebagai upaya meningkatkan posisi dan memberikan tekanan tambahan pada delegasi Ukraina," ujar Kuleba dalam konferensi pers virtual yang turut dihadiri Kompas.com.

"Tapi kami tidak akan menyerah pada tekanan ini. Kami, seperti yang saya katakan sebelumnya, akan menyikapi pembicaraan ini dengan pendekatan yang sangat sederhana."

"Kami ke sana untuk mendengarkan apa yang Rusia katakan, dan kami akan memberitahu mereka apa yang kami pikirkan tentang semua ini."

"Dan yang kami siap diskusikan adalah bagaimana menghentikan perang serta menduduki wilayah kami. Titik," imbuhnya.

Kuleba lalu memperingatkan Putin, jika memang senjata nuklir itu akan diarahkan ke Ukraina, itu justru akan menjadi malapetaka bagi dunia.

"Tetapi itu tidak akan menghancurkan kami," pungkasnya.

Rusia diketahui memiliki gudang senjata nuklir terbesar kedua di dunia dan sejumlah besar rudal balistik yang menjadi andalan pasukan negara itu.

Perang Rusia vs Ukraina sejauh ini telah merenggut 240 nyawa warga sipil menurut PBB, sejak Putin memerintahkan invasi pada Kamis (24/2/2022). Sebanyak 64 korban di antaranya adalah di Ukraina.

Baca juga: Ukraina Akan Bicara dengan Rusia di Perbatasan Belarus Dekat Chernobyl

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com